Mataram, DISWAY.ID – Namanya Iren. Tubuhnya mungil, langkahnya ringan, tapi tekadnya tak main-main. Di usianya yang baru menginjak 8 tahun, ia menjadi peserta termuda di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII yang sedang berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Iren ini sosok yang percaya diri sekali. Dia sangat bersemangat latihan. Sejak awal kami melihat dia punya keberanian berbeda dari anak-anak lainnya,” kata HJ Mas Kahyangan, Ketua Induk Organisasi Olahraga (Inorga) Universal Line Dance (ULD) NTB, Jumat (25/7).
Iren tak datang ke ajang ini secara tiba-tiba. Sejak enam bulan terakhir, ia bersama timnya digembleng untuk menguasai 1.200 gerakan line dance. “Universal line dance itu bukan hanya menari. Ini menguji otak kiri dan kanan. Ada hafalan gerak yang jumlahnya ribuan,” tambah Mas Kahyangan.
Target Emas Seperti Tahun Lalu
Bagi ULD NTB, Fornas bukanlah ajang asing. Pada Fornas VII 2023 di Jawa Barat, mereka sukses membawa pulang medali emas. Kini, mereka turun di 16 kategori berbeda dengan target mempertahankan prestasi.
“Tentu saja kami ingin emas lagi. Itu harapan kami dan juga Pak Gubernur. Supaya NTB bisa semakin dikenal dunia,” kata Mas Kahyangan.
Apa Itu Universal Line Dance?
Universal Line Dance (ULD) adalah olahraga rekreasi yang memadukan seni tari dengan kebugaran fisik dan permainan otak. Pesertanya dituntut tidak hanya cekatan secara motorik, tetapi juga kuat secara mental untuk menghafalkan ratusan bahkan ribuan gerakan.
Ajang Fornas sendiri menjadi panggung bagi inorga seperti ULD untuk menunjukkan hasil pembinaan mereka. Di sinilah para pegiat olahraga rekreasi dari seluruh Indonesia bertemu, bertanding, sekaligus mencari bibit baru.
“Kami dulu menyeleksi banyak anak. Tapi yang kami cari itu yang berani, percaya diri, dan mau bekerja keras. Dari situ lahirlah Iren,” ujar Mas Kahyangan.
Bocah dengan Mental Baja
Keberanian Iren menjadi sorotan. Tak banyak anak seusianya berani tampil di panggung nasional membawa nama daerah. “Dia istimewa. Bukan hanya karena usianya, tapi juga karena mental juaranya,” tutur Mas Kahyangan.
Bagi Iren, lomba ini bukan sekadar adu gerakan. Ini tentang membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk berprestasi.
“NTB punya banyak talenta. Iren salah satunya. Kami ingin tunjukkan bahwa dari olahraga rekreasi pun, prestasi membanggakan bisa lahir,” tutup Mas Kahyangan.