Mataram, DISWAY.ID – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 resmi dibuka Sabtu malam (26/7) di Kota Mataram. Ribuan peserta dari 38 provinsi tumpah ruah dalam acara pembukaan yang berlangsung meriah dan penuh semangat. Gelaran olahraga rekreasi terbesar ini digadang-gadang tak hanya membawa manfaat kesehatan, tapi juga dorong ekonomi daerah, persatuan bangsa, dan kesiapan NTB menuju PON 2028.
Ketua Panitia FORNAS VIII NTB, Ibnu Riza Pradipto, menyampaikan bahwa lebih dari 18.000 peserta turut ambil bagian, dan sebagian besar dari mereka membiayai keberangkatan secara mandiri.
“FORNAS VIII adalah festival olahraga masyarakat terbesar di Indonesia dan akan menuju go internasional,” tegas Ibnu dalam laporannya di depan ribuan hadirin.
Ia menyebutkan, ajang ini diperkirakan mampu menggerakkan ekonomi lokal hingga Rp 800 miliar dan menciptakan 9.800 lapangan kerja sementara di NTB.
Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada daerahnya sebagai tuan rumah. Ia menekankan bahwa filosofi FORNAS lebih dari sekadar kompetisi.
“Semboyan kami ‘Kalah Menang Semua Senang’ mencerminkan filosofi sejati olahraga masyarakat, di mana partisipasi lebih penting dari podium, rasa senang adalah medali bagi semua,” ujar Gubernur Iqbal.
Ia juga mengungkapkan, lebih dari 90 persen kegiatan FORNAS digerakkan oleh anak-anak muda NTB, dari persiapan venue hingga layanan penyambutan peserta.
“Yang kami siapkan bukan hanya fasilitas, tapi senyuman masyarakat, keramahan budaya, dan semangat pelayanan terbaik yang menjadi identitas kami sebagai daerah tujuan wisata dunia,” ucapnya.
Gubernur Iqbal juga sempat mengajak seluruh peserta dan tamu untuk mengheningkan cipta bagi R. Haryo Wijoseno, peserta asal Yogyakarta yang meninggal dunia saat berlibur di Gili Trawangan.
Dari sisi nasional, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai FORNAS sebagai ajang unik yang berbasis komunitas.
“Olahraga yang berbasis pada komunitas pasti punya pendukung masing-masing, dan rata-rata hadir karena keinginan sendiri, bukan penugasan,” kata AHY saat memberikan sambutan.
AHY berharap gelaran ini tak sekadar seremonial, tapi bisa memberikan dorongan bagi ekonomi kreatif, pariwisata, dan pengembangan olahraga modern seperti e-sport.
Senada dengan itu, Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional, Adil Hakim, menyebut FORNAS VIII sebagai puncak dari Gerakan Indonesia Aktif sebuah kampanye nasional yang menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan aktif di tengah masyarakat.
“Agenda FORNAS ini merupakan momentum untuk merayakan keberagaman olahraga masyarakat sebagai bagian dari budi bangsa,” katanya.
Adil juga menyoroti rendahnya tingkat partisipasi olahraga masyarakat di Indonesia berdasarkan Indeks Pembangunan Kesehatan 2021–2024. Karena itu, menurutnya, FORNAS menjadi penting dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebugaran.