NTB, DISWAY.ID – Membaca buku tidak hanya sekadar hiburan, tapi juga bisa menjadi terapi penting bagi kesehatan jiwa.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jiemy Ardian, yang menyebut aktivitas membaca sebagai bentuk biblioterapi.
Dalam sebuah acara yang berlangsung di Jakarta pada Kamis, 28 Agustus 2025, Jiemy menegaskan bahwa membaca buku fisik memiliki efek yang berbeda jauh dibandingkan kebiasaan menggulir (scrolling) di media sosial.
“Membaca buku, khususnya yang fisik, melatih otak untuk fokus dan berpikir lebih dalam. Sebaliknya, scrolling di media sosial justru memberikan rangsangan instan yang membuat otak malas berkonsentrasi dan mudah teralihkan,” jelas Jiemy.
BACA JUGA:Bukan Janji Kosong! Lombok Timur Bidik Posisi Strategis di Panggung Ekonomi NTB!
Konten Vertikal Media Sosial Memicu Distraksi Otak
Jiemy menjelaskan, kebiasaan konsumsi konten melalui media sosial saat ini didominasi oleh desain konten vertikal yang cepat dan sangat adiktif.
Pengguna cenderung mencari konten yang langsung ke inti pembahasan.
Jika dalam hitungan dua detik konten yang dilihat tidak menarik, mereka dengan mudah beralih ke konten lain.
Fenomena ini membuat rentang perhatian atau attention span pembaca semakin menurun akibat pergeseran pola membaca.
“Otak jadi lebih tidak sabar karena terbiasa dengan bacaan yang instan dan cepat. Ini menyebabkan kemampuan membaca secara mendalam menurun,” lanjutnya.
BACA JUGA:Nonton MotoGP Mandalika? Jangan Lupa Cicipi 5 Kuliner Khas ini Biar Pengalaman Makin Nendang!
Membaca Buku Melatih Imajinasi dan Fokus
Berbeda dengan konsumsi konten di media sosial, membaca buku membantu mengembangkan imajinasi pembaca, sesuatu yang kurang didapat saat menonton konten visual yang sudah jadi.
Di era media sosial yang serba cepat, Jiemy mengingatkan pentingnya meluangkan waktu untuk membaca buku sebagai upaya menjaga kesehatan mental dan fungsi kognitif.
“Membaca buku adalah investasi yang sangat penting agar seseorang tidak menjadi pribadi yang mudah marah, kurang sabar, dan kehilangan kemampuan berpikir mendalam,” ungkapnya.
Buku Ringan Juga Bermanfaat