Dolar AS Perkasa, Menkeu Purbaya: Tenang, Rupiah Akan Balik Arah

Minggu 28-09-2025,09:41 WIB
Reporter : Aan Abdau Rizal
Editor : Aan Abdau Rizal

NTB, DISWAY.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan keyakinannya bahwa nilai tukar rupiah akan mulai menunjukkan penguatan mulai pekan depan, meskipun saat ini masih berada di bawah tekanan akibat menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam keterangan pers yang digelar di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 September 2025, Purbaya mengatakan bahwa dampak dari berbagai kebijakan fiskal yang telah diluncurkan pemerintah baru akan mulai terasa dalam beberapa hari ke depan.

"Kalau lihat siklus pasar, kemungkinan mulai pertengahan minggu depan rupiah akan pulih. Hari ini baru kita konferensi pers, berita baru tersebar nanti sore, pasar juga sudah tutup. Mulai Senin akan bergerak, dan diharapkan Selasa atau Rabu sudah ada perubahan arah," ujar Purbaya.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Siap Tindak Tegas Dapur Nakal di Program Makan Bergizi

Pada perdagangan Jumat pagi, rupiah sempat menyentuh titik terlemah di angka Rp16.794 per dolar AS.

Namun menjelang penutupan, kurs rupiah berbalik arah dengan kenaikan tipis 0,07% ke posisi Rp16.738 per dolar AS.

Meski begitu, secara mingguan mata uang garuda masih mencatatkan pelemahan sebesar 0,82% dibanding penutupan pekan sebelumnya di Rp16.601.

Sementara itu, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) dari Bank Indonesia juga belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada Jumat, 26 September, Jisdor tercatat melemah Rp23 atau sekitar 0,14% ke level Rp16.775 per dolar AS, setelah mengalami penurunan selama delapan hari berturut-turut. Dalam sepekan, Jisdor anjlok 1,19%.

BACA JUGA:Trailer One Piece Season 2 Resmi Dirilis: Grand Line Menanti Kru Topi Jerami!

Kendati demikian, Purbaya menekankan bahwa pelemahan rupiah saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang menurutnya masih dalam kondisi kuat dan stabil.

"Ekonomi kita akan terus membaik ke depannya. Pemerintah serius dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dan bank sentral mendukung penuh kebijakan ini. Koordinasi fiskal dan moneter berjalan seiring," jelasnya.

Ia juga mengimbau pelaku pasar untuk tetap tenang dan percaya pada arah kebijakan pemerintah.

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penempatan dana sebesar Rp200 triliun di sektor perbankan yang diharapkan bisa menurunkan suku bunga kredit, meningkatkan penyaluran pinjaman, dan mendorong konsumsi domestik.

Purbaya juga menepis kekhawatiran pasar mengenai isu kenaikan suku bunga dolar AS yang disebut-sebut bisa berdampak negatif terhadap nilai tukar rupiah.

Menurutnya, pemerintah akan sangat berhati-hati dalam menghitung risiko dan tidak akan mengadopsi kebijakan yang merugikan stabilitas ekonomi.

Kategori :