NTB, DISWAY.ID — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tetap optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025 masih mampu menembus angka 5 persen.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, memproyeksikan pertumbuhan domestik bisa berada di kisaran 5 hingga 5,2 persen.
Meski pada kuartal pertama 2025 pertumbuhan ekonomi sempat melambat di bawah angka 5 persen dan memicu kekhawatiran perlambatan berlanjut, data Badan Pusat Statistik (BPS) justru menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan sebesar 5,12 persen di kuartal kedua.
BACA JUGA:Pemprov NTB Gelar Pasar Murah di Pelosok, Warga:
Sarman menyebutkan bahwa pencapaian ini bukan hanya didorong oleh konsumsi rumah tangga, melainkan juga kontribusi investasi dan ekspor yang makin kuat.
“Dengan melihat hasil kuartal kedua yang melampaui perkiraan, kami yakin target pertumbuhan ekonomi 2025 dapat tercapai di rentang 5 hingga 5,2 persen,” ujarnya, Selasa, 30 September 2025.
Namun, Sarman menegaskan bahwa percepatan belanja pemerintah menjadi kunci penting agar pertumbuhan ekonomi semakin kuat.
BACA JUGA:Juara Dunia MotoGP 2025, Marquez Bakal Disambut Meriah di Mandalika
Belanja dari pemerintah pusat dan daerah diharapkan bisa menjadi stimulus utama bagi sektor usaha swasta, BUMD, maupun BUMN.
“Jika belanja pemerintah tersendat, maka akan berdampak pada produktivitas perekonomian di tingkat daerah maupun nasional. Saat ini kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 7 persen,” jelasnya.
Dia juga mengingatkan agar realisasi anggaran pemerintah tidak hanya menumpuk di perbankan, melainkan segera disalurkan secara efektif dan tepat sasaran.
BACA JUGA:Road to Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025: Akselerasi Ekonomi Lombok
Hal ini penting agar memberikan efek berganda (multiplier effect) yang optimal bagi pelaku usaha dan perekonomian domestik secara keseluruhan.
Dengan kondisi tersebut, Kadin percaya bahwa dukungan penuh dari berbagai pihak akan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.