NTB, DISWAY.ID - Konflik bersenjata pecah di perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan pada Selasa malam 14 Oktober 2025, menewaskan dan melukai puluhan orang, termasuk warga sipil.
Insiden berdarah ini terjadi di wilayah terpencil yang menghubungkan distrik Spin Boldak di Afghanistan tenggara dengan distrik Chaman di sisi Pakistan.
Ketegangan yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir memuncak dalam bentrokan hebat yang berlangsung selama sekitar lima jam, memicu korban jiwa dari kedua belah pihak.
BACA JUGA:Agustus 2025, BTN Syariah Catatkan Pertumbuhan Positif Jelang Spin-off
Klaim Saling Bertentangan
Pemerintah sementara Taliban menuduh militer Pakistan memicu kekerasan dengan menembakkan senjata ringan dan berat ke wilayah Afghanistan.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam pernyataan di platform X, mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan 12 warga sipil dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Namun, laporan lokal dari Spin Boldak menyebut jumlah korban jiwa lebih tinggi.
Juru bicara distrik, Ali Mohammad Haqmal, menyebutkan bahwa sedikitnya 15 warga sipil tewas, sementara media internasional seperti AFP mengabarkan bahwa di antara korban luka terdapat puluhan perempuan dan anak-anak.
Taliban mengklaim telah melakukan serangan balasan yang menewaskan sejumlah tentara Pakistan, menyita persenjataan, serta menghancurkan instalasi militer milik Pakistan.
Versi Berbeda dari Pihak Pakistan
Di sisi lain, otoritas Pakistan menyampaikan narasi yang berbeda.
Mereka menuduh Taliban sebagai pihak yang memulai konfrontasi dengan menyerang pos militer di dekat Chaman.
Seorang pejabat keamanan yang dikutip Reuters menyebutkan bahwa enam personel militer Pakistan tewas dalam insiden tersebut, sementara empat warga sipil turut terluka.
“Pasukan Taliban menyerang pos Pakistan di wilayah Chaman,” ujar administrator regional Chaman, Habib Ullah Bangulzai.
Ia menambahkan bahwa pasukan Pakistan berhasil memukul mundur serangan tersebut dan situasi mulai terkendali pada sekitar pukul 05.30 GMT.