BACA JUGA:Resep Singang Khas Sumbawa, Ikan Kuah Kuning Asam Manis yang Menggoda Selera
Pada awal-awal kemunculkan buah durian gundul ini, tak ada yang berani memakan buah ini karena wujudnya yang berbeda.
Di musim pertamanya tak ada yang berani memakan buahnya karena wujudnya yang aneh dan dianggap beracun.
Selama empat bulan melakukan pengamatan, tim observasi membuat deskripsi varietas.
Pada 22 April 2018, secara resmi Kementerian Pertanian mengeluarkan surat keputusan 440/Kpts/SR.120/4/2008 tentang deskripsi durian 'Si Gundul'.
BACA JUGA:Dari Sawah ke Meja Makan, Desa Bilebante Pikat 28 Perwakilan Negara Sahabat
Budidaya Durian Gundul
Sayangnya, pada beberapa tahun lalu, pohon durian guntul tumbang akibat gempa bumi.
Namun, sebelum hal itu terjadi, para peneliti dari Mekarsari dan pemerintah setempat sudah melestarikan buah tersebut.
Tanaman durian gundul ini sudah mulai diperjual belikan. Bibit pohon ini dijual sekitar Rp 40 ribu per bibit.
Nantinya tanaman raja buah ini akan berbuah setelah 4-5 tahun ditanam.
BACA JUGA:Resep Sayur Lebui Khas Lombok, Kedelai Hitam yang Lezat dan Gurih
Penyebab Durian Gundul
Durian yang gundul memiliki berbagai macam penyebab, seperti mutasi genetik atau hasil dari teknis khusus seperti pencangkokan atau penyerbukan dengan bantuan manusia.
Durian gundul yang asli ditemukan di Lombok, diduga merupakan hasil dari gen resesif yang membuat duri pada durian ini tidak tumbuh.
Durian Gundul Bisa Menembus Pasar Eropa
Pasar Eropa sudah semakin terbuka dengan populasi yang semakin terbuka terhadap makanan eksotis dan tropis, dengan memberikan peluang bagi durian gundul untuk dikonsumsi.
Durian dengan ciri khas unik ini bisa berpotensi untuk menarik perhatian konsumen Eropa yang mencari pengalaman kuliner yang menyenangkan.