Meski banyak melakukan pelanggaran, intersep yang dilakukan pemain PSG cukup efektif karena hanya membuahkan 2 kartu kuning.
Sedang anak asuhan Simone Inzaghi, tercatat membuat tujuh pelanggaran, tapi mampu menghasilkan 3 kartu kuning.
Secara psikologis, para pemain Inter tampak sudah kehabisan akal untuk merebut bola dan mengkreasikan peluang gol.
Di sisi lain, Inter Milan memainkan laga final kali ini jauh di bawah ekspektasi publik. Penampilan mereka sangat buruk.
BACA JUGA:Simon Tahamata Temukan Tiga Berlian Diaspora untuk Timnas, PSSI Siap Naturalisasi
BACA JUGA:Link Live Streaming Singapore Open 2025 Hari Ini 27 Mei 2025, Aksi Ganda Putra Leo/Bagas-Fajar/Rian
Menurut sejumlah pundit internasional, ini merupakan final terburuk bagi I Nerrazzurri di Liga Champions.
Mereka tercatat hanya mampu melesakan delapan tembakan dengan 2 peluang mengarah ke gawang.
Inter benar-benar dibuat tak berdaya, lantaran hanya dapat memainkan bola hingga 352 operan.
Akurasi umpan atau operan mereka juga hanya 81 persen dibanding 87 persen milik PSG.
Kekalahan ini menambah catatan buruk bagi Inter di Liga Champions.
Pada 2023 Inter, bermain sangat baik meski harus kalah 1-0 dari tim yang sama-sama memainkan penguasaan bola, Manchester City.
Mereka juga gagal mengkreasikan 5 trofi Liga Champions, dengan 2 kali masuk final selalu gagal hanya dalam tiga tahun terakhir.
Secara penampilan, mungkin saja performa Inter dalam tiga tahun terakhir adalah yang terbaik, namun tak begitu moncer.
Pasalnya, musim ini Inter benar-benar gagal total di semua kejuaraan, baik domestik maupun Eropa.
Sebaliknya PSG, setelah ditinggal pergi Kylian Mbappe, musim ini adalah tahun tersukses klub dari Paris itu.