Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan keyakinannya bahwa pariwisata akan menjadi primadona ekonomi NTB ke depan.
Iqbal menegaskan bahwa NTB kedepan tidak bergantung hanya pada sektor tambang, melainkan sektor pariwisata dan pertanian. Hal ini yang menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk mendongkrak perekonomian NTB.
Kendati begitu, ia mengaku bahwa meskipun sektor pertambangan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, dampak terhadap masyarakat masih terbatas.
"Sektor pertambangan memang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, namun dampaknya masih minim bagi masyarakat," kata Iqbal.
Oleh karena itu, lanjut Lalu, untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata, Pemprov NTB saat ini tengah mengupayakan pembukaan dua jalur kapal cepat dari Sanur, Bali menuju Mandalika, Lombok Tengah dan rute Sanur-Senggigi, Lombok Barat.
Harapannya, rute kapal cepat ini bisa meningkatkan aksesibilitas dan menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun internasional ke NTB.
"Harapan ke depan kita bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata yang saat ini sudah relatif mati sendiri," katanya.
Perlu diketahui, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2025 diadakan di NTB.
Mengusung tema "Bangkit Bersama Menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia", Musrenbang NTB 2025 kali ini menyusun rencana lima tahun ke depan ditingkat nasional maupun internasional.