Usai Temui Bahlil, Bupati Raja Ampat: Tidak Ada Pencemaran Tambang

Minggu 08-06-2025,14:08 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

Oleh karena itu Raja Ampat harus menjadi kawasan yang harus diawasi untuk mencegah potensi pencemaran kembali.

Ia mengatakan, pengawasan tidak hanya dilakukan pemerintah daerah, tapi juga harus menjadi perhatian pemerintah pusat.

Jangan sampai, kata dia, Raja Ampat bukan lagi menjadi wisata alam, melainkan wisata tambang.

BACA JUGA:Lonjakan Kehamilan Anak di NTB, 2.350 Kasus Sepanjang 2024, Lombok Timur Paling Tinggi

"Ini harus jadi perhatian bersama," tutupnya.

Sebelumnya beredar di media sosial aktivitas pertambangan nikel di pulau-pulau kecil di Raja Ampat.

Potret pengerukan itu diduga terjadi di Pulau Gag. Pulau yang luasanya tak sampai 100 Km per kubik.

Foto dan video yang beredar itu memperlihatkan alat-alat berat sedang beraktivitas melakukan pengerukan tanah.

BACA JUGA:Komisi XII DPR RI Desak Pencabutan Izin 3 Perusahaan yang Rusak Raja Ampat

Nyaris sebagian dari pesisir pulau Gag itu, yang semula hijau asri, berubah menjadi dataran tanah akibat pertambangan.

Pulau Gag sendiri disinyalir memiliki kekayaan sumber daya alam berupa nikel dan dikelola oleh 5 perusahaan tambang.

Namun di artikel sebelumnya, Disway NTB mengulas, hanya PT Gag Nikel satu-satunya perusahaan tambang beroperasi di Raja Ampat.

PT Gag Nikel sendiri diketahui merupakan anak perusahaan yang telah diakuisisi oleh BUMN, PT Aneka Tambang (Antam) sejak 2008.

Kategori :