Tirta merasakan, setelah 17 tahun berhenti dari rokok, awalnya memang sangat berat.
"Jadi ini aku rasain ya, ketika aku berhenti merokok selama tujuh belas tahun, terus aku berhenti merokok di dua minggu awal sakaunya luar biasa," tambahnya.
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Menolak Pensiun, Kesempatan Emas MLS, Messi Sambut Sang Rival?
Susah Tidur
Gejala pertama yang dialaminya setelah berusaha berhenti merokok adalah susah tidur.
"Itu hari pertama tuh, nggak... ini benaran terjadi. Alasan aku berhenti meroko tuh, medical check-up dan VOT MAX-nya rendah banget, terus heart rate-nya normal, tapi gampang capek," ungkapnya.
Selain susah tidur, Tirta kerap mengalami gejala gelisah dan gemetar.
Gejala tersebut, kata dia, mirip-mirip seperti orang sedang gerd. Tubuh keluar keringat dingin dan gemetar.
BACA JUGA:Laga Timnas vs Jepang Jadi Etalase Bagi Pemain Tanpa Klub di Era Patrick Kluivert
"Jadi aku nggak bisa set panjang, bisanya powerful, remuk nih. Hari pertama tuh sakau, jadi nggak bisa tidur karena gemetar.
"Kayak orang gerd. Jadi keringat dingin keluar, gemetar. Wah itu hari pertama (berhenti merokok)," sambungnya.
Berhenti Rokok dengan Minum Kopi
Tirta mengungkap cara pertama dirinya untuk memecahkan sakau karena berhenti rokok, yakni dengan minum kopi.
Menurutnya kopi dengan kandungan kafein, bisa menggantikan nikotin dari rokok.
Salah satu menu kopi pilihannya adalah es kopi latte.
BACA JUGA:Patrick Kluivert Bawa 30 Pemain Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang
"Hari kedua aku akhirnya menemukan cara untuk mecahin sakau. Aku minum kopi.
"Kopi itu bisa menggantikan nikotin, kafein. Tapi aku pakainya es latte," terangnya.