MATARAM, DISWAY.ID - Heboh, kapal pengangkut tambang nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya, dikaitkan dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Isu ini mencuat setelah sebuah video yang menampilkan nama-nama kapal tambang viral di media sosial.
Dalam tayangan tersebut, terlihat nama kapal seperti Dewi Iriana 6 dan JKW Mahakam 6, yang membuat warganet mengaitkan nama Jokowi dalam pusaran isu pertambangan di Raja Ampat yang dapat penolakan dari masyarakat maupun tokoh nasional.
BACA JUGA:Gol Penalti Berbuah Jam Tangan Mewah Rolex, Apa Kabar Atlet Cabor Lain, Ini Tanggapan Istana
BACA JUGA:Tak Cabut Izin PT Gag Nikel, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Ungkap Alasannya
Video berdurasi 1 menit 28 detik itu pertama kali diunggah oleh akun Twitter (X) @aqfiazfan.
Dalam unggahan tersebut, ia menunjukkan sejumlah kapal pengangkut material tambang nikel yang beroperasi di perairan Raja Ampat.
Munculnya nama kapal yang menyerupai inisial mantan presiden dan ibu negara memicu spekulasi publik bahwa Jokowi terlibat dalam aktivitas tambang itu.
BACA JUGA:Berita Duka: 11 Jemaah Haji Asal NTB Wafat di Tanah Suci
Namun demikian, Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa Jokowi tidak memiliki keterlibatan dalam proyek tambang nikel di wilayah tersebut.
Ia bahkan menyebut bahwa izin usaha pertambangan (IUP) di Raja Ampat sudah diterbitkan sejak lama, jauh sebelum Jokowi menjabat sebagai Presiden RI.
"Tidak ada itu (keterlibatan Jokowi). Izinnya itu keluar jauh sebelum pemerintahan Jokowi. Empat IUP yang dicabut itu keluar dari tahun 2004 lalu," jelas Bahlil di Istana Kepresidenan.
BACA JUGA:Ponsel Penumpang Hilang, Garuda Indonesia Bebastugaskan Seluruh Awak Kabin yang Bertugas
BACA JUGA:Pemerintah Cabut 4 Izin Usaha Tambang di Raja Ampat Usai Rapat dengan Presiden Prabowo