Mengenal Tradisi Nyimpen di Sekarbela, Persiapan Spiritual Calon Jemaah Haji

Minggu 27-04-2025,22:16 WIB
Reporter : Marieska Virdhani
Editor : Marieska Virdhani

MATARAM, DISWAY.ID - Menjelang keberangkatan haji, masyarakat Sekarbela di Kota Mataram kembali menghidupkan tradisi khas mereka, yakni Nyimpen.

Tradisi turun-temurun ini menjadi bagian penting dari perjalanan spiritual calon jemaah haji (CJH) sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Tahun ini, sebanyak 32 calon jemaah dari empat lingkungan — Pande Mas Timur, Pande Mas Barat, Pande Besi, dan Mas Mutiara — mengikuti prosesi Nyimpen. Acara ini disaksikan langsung oleh Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, bersama Wakil Wali Kota, TGH Mujiburrahman, Lurah Karang Pule Arizkiwan Mardjun, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.

BACA JUGA:Potensi Gempa Ancam NTB yang Berada di 2 Lempeng, Gubernur Bunyikan Sirine Siaga

Tradisi Nyimpen diawali dengan ritual memasukkan perlengkapan pribadi CJH ke dalam koper, dilanjutkan dengan doa bersama, tahlil, dan dzikir dikutip dari laman resmi Pemkot Mataram.

Kegiatan ini berlangsung khidmat, menandai awal dari perjalanan suci para jemaah.

Dalam sambutannya, Wali Kota Mohan Roliskana mengungkapkan rasa syukur atas tetap terjaganya tradisi Nyimpen sebagai bagian dari identitas sosial dan spiritual warga Sekarbela.

BACA JUGA:Potensi Gempa Ancam NTB yang Berada di 2 Lempeng, Gubernur Bunyikan Sirine Siaga

Ia berpesan agar para calon jemaah menjaga kesehatan dan energi, mengingat padatnya rangkaian ibadah haji yang menanti.

"Gunakan waktu sebaik mungkin dalam menerima tamu ziarah haji, namun jangan sampai energi terkuras sebelum keberangkatan. Menjaga kesehatan adalah kunci utama agar perjalanan ibadah di tanah suci berjalan lancar," pesan Mohan, Rabu 27 April 2025.

Wali Kota juga mengingatkan pentingnya perencanaan kegiatan selama satu minggu menjelang keberangkatan. Para jemaah diharapkan menjaga ritme aktivitas agar tetap dalam kondisi prima saat menjalani ibadah puncak di Arab Saudi.

BACA JUGA:2028 Jadi Tahun Penting, NTB Bersiap Jadi Benteng Pertahanan Kesehatan Nasional!

"Jagalah energi, atur ritme kegiatan dengan bijak, karena kita ingin para jemaah berangkat dalam keadaan sehat dan kembali ke tanah air membawa predikat haji yang mabrur," tambahnya.

Tradisi Nyimpen bukan sekadar ritual persiapan fisik, melainkan juga momentum untuk memperkuat mental, kesabaran, dan keikhlasan.

Acara diakhiri dengan doa bersama, memohon kelancaran seluruh rangkaian ibadah haji, serta berharap para jemaah pulang dengan hati yang lebih bersih dan jiwa yang lebih kuat.

Kategori :