Perjanjian Perdamaian Timur Tengah, Israel dan Hamas Lanjutkan Negosiasi di Mesir
Militan Hamas--Quds press
Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer turut memberikan dukungan dengan menyebut rencana itu sebagai langkah signifikan menuju stabilitas kawasan.
Seorang pejabat keamanan senior Israel menyebut tahap awal negosiasi hanya berfokus pada pembebasan sandera, sebelum masuk ke isu lain seperti gencatan senjata dan pembangunan kembali Gaza.
Delegasi yang hadir di Mesir antara lain utusan khusus AS Steve Witkoff, penasihat senior Jared Kushner, dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Trump melalui media sosial mendesak semua pihak agar mempercepat proses, menegaskan bahwa fase pertama pembebasan sandera “harus diselesaikan minggu ini.”
Isi Rencana 20 Poin Trump
Dokumen perdamaian yang mencakup 20 poin tersebut, dan telah disetujui oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mencakup:
1. Penghentian segera operasi militer,
2. Pembebasan 48 sandera Israel,
3. Pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina,
4. Serta langkah menuju pembentukan negara Palestina di masa mendatang
5. dan penghapusan Hamas dari struktur pemerintahan di Gaza.
Namun Netanyahu kembali menegaskan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina.
“Kami sangat menentang negara Palestina,” ujarnya dalam video pernyataan pekan lalu.
Hamas Siap Bebaskan Seluruh Sandera Jika Syarat Dipenuhi
Hamas menyatakan bersedia membebaskan semua sandera Israel, baik hidup maupun yang telah meninggal, selama formula pertukaran memenuhi persyaratan mereka.
Kelompok itu juga mengisyaratkan kesiapan menyerahkan administrasi Gaza kepada otoritas teknokrat independen Palestina dengan dukungan negara-negara Arab dan Islam.
Situasi di Lapangan Tetap Memburuk
Di tengah proses negosiasi, operasi udara Israel terus berlanjut di beberapa wilayah Gaza.
Sumber: