Putra Erdogan Hadiri FORNAS VIII NTB, Dukung Diplomasi Budaya

Putra Erdogan Hadiri FORNAS VIII NTB, Dukung Diplomasi Budaya - Foto: Ist--
Mataram, DISWAY.ID - Putra Presiden Turki, Bilal Erdoğan, dipastikan hadir dalam pembukaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kehadirannya sebagai tamu kehormatan menandai penguatan hubungan budaya dan olahraga antara Indonesia dan Turki.
Bilal Erdoğan adalah Presiden World Ethnosport Confederation (WEC), organisasi internasional yang fokus pada pelestarian dan promosi olahraga tradisional lintas budaya.
“Kehadiran tokoh internasional seperti Bilal Erdoğan membuktikan bahwa FORNAS telah menjelma menjadi ajang yang tidak hanya berskala nasional, tetapi juga diakui dunia. Ini adalah momentum penting bagi Indonesia,” ujar Ketua Penyelenggara FORNAS VIII NTB 2025, Ibnu Riza dalam rilis resmi, Selasa malam (22/07).
Bilal dijadwalkan menghadiri Upacara Pembukaan pada Sabtu, 26 Juli 2025, di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB. Ia akan mendampingi Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, serta sejumlah pejabat nasional dan daerah.
Selama di NTB, Bilal Erdoğan juga akan mengunjungi venue pertandingan olahraga rekreasi dan berinteraksi dengan pelaku UMKM yang terlibat dalam ekosistem sport tourism di FORNAS VIII.
“Kami merasa terhormat menerima kehadiran Presiden WEC, Bilal Erdoğan. Ini menjadi pengakuan dunia atas potensi Indonesia, khususnya NTB sebagai pusat sport tourism dan kekayaan budaya Nusantara," lanjut Ibnu Riza.
FORNAS VIII NTB 2025 akan melibatkan lebih dari 20.000 pegiat olahraga dari 38 provinsi, bertanding di 74 INORGA (Induk Organisasi Olahraga Rekreasi) pada 36 venue yang tersebar di tujuh kabupaten/kota.
Dengan mengusung tema “Kalah Menang, Semua Senang”, ajang ini tidak hanya fokus pada kompetisi, tetapi juga menggabungkan nilai budaya, promosi pariwisata, dan pemberdayaan UMKM lokal.
FORNAS VIII disebut-sebut sebagai pesta olahraga rakyat terbesar dan paling inklusif di Indonesia, sekaligus wadah diplomasi lunak antarbangsa berbasis budaya dan olahraga.
Sumber: