Doa Bersama, Danrem 162/WB Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Keamanan NTB

Doa Bersama, Danrem 162/WB Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Keamanan NTB

Doa Bersama, Danrem 162/WB Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Keamanan NTB - Foto: Disway NTB/Ryan--

Mataram, DISWAY.ID – Komandan Korem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menjaga keamanan bangsa, khususnya di Nusa Tenggara Barat, pasca-kericuhan yang berujung pembakaran Gedung DPRD NTB.

Ajakan itu disampaikan dalam kegiatan doa bersama bertajuk “Jaga Aspirasi, Jaga NTB, Jaga Indonesia” yang digelar oleh PWNU NTB di Aula Kantor PWNU, Jalan Pendidikan, Kota Mataram, Minggu (31/8) malam. Sekitar 300 orang hadir dalam acara tersebut, termasuk tokoh agama, pemuda, dan perwakilan pemerintah.

“Patut kita bersyukur karena malam ini bisa berkumpul untuk berdoa bersama dalam keadaan sehat walafiat. Jajaran TNI juga secara serentak di seluruh Indonesia melaksanakan kegiatan serupa,” kata Brigjen Sjasul Arief dalam sambutannya.

Danrem juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan, korban aksi demonstrasi di Jakarta. Ia mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Menanggapi situasi di NTB, Danrem 162 menegaskan bahwa TNI siap mengawal keamanan. Ia menilai insiden pembakaran Gedung DPRD NTB menjadi pelajaran penting agar masyarakat menyampaikan aspirasi dengan cara damai.

“Kejadian pembakaran kantor DPRD NTB kemarin adalah pembelajaran bagi kita semua. Ke depan, mari berdemonstrasi dengan cara yang lebih baik, tanpa kekerasan, dan tanpa merusak fasilitas publik,” tegasnya.

Menurutnya, aksi unjuk rasa kerap disusupi provokator yang ingin menciptakan ketidakstabilan. Karena itu, ia meminta masyarakat lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Sjasul Arief juga menyatakan kesediaan membantu memfasilitasi pertemuan antara GP Ansor NTB dengan Gubernur. Hal itu sebagai respons atas aspirasi yang disampaikan Ketua PW GP Ansor NTB Dr. Irpan Suriadiata yang menilai komunikasi dengan Pemprov NTB belum berjalan baik.

Sumber: