Hamas Sambut Gencatan Senjata, Desak Dunia Awasi Komitmen Israel

Kelompok Militan Hamas--Quds press
NTB, DISWAY.ID – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, akhirnya angkat bicara terkait kesepakatan gencatan senjata tahap pertama yang dicapai bersama Israel di Jalur Gaza.
Pernyataan resmi dari Hamas ini dirilis sehari setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan keberhasilan tahap awal dari rencana perdamaian tersebut.
Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Kamis, 9 Oktober 2025, Hamas menekankan bahwa kesepakatan ini bukan sekadar gencatan senjata biasa, melainkan mencakup poin-poin penting yang harus dijalankan secara menyeluruh.
BACA JUGA:Catat Ribuan Transaksi QRIS Selama MotoGP Mandalika 2025, NTB Siap jadi Destinasi Digital Dunia
“Kami telah menyepakati penghentian penuh agresi militer di Gaza, penarikan seluruh pasukan pendudukan, akses tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan,” bunyi pernyataan Hamas.
Hamas Desak Tekanan Internasional terhadap Israel
Meski menyambut baik tercapainya kesepakatan ini, Hamas menyatakan kekhawatiran mendalam atas potensi pelanggaran dari pihak Israel.
Kelompok tersebut meminta komunitas internasional, termasuk para mediator dan Donald Trump, untuk memastikan Israel menjalankan seluruh butir kesepakatan dengan konsisten.
“Kami mendesak semua pihak, khususnya Amerika Serikat, agar menekan pemerintah pendudukan untuk sepenuhnya melaksanakan isi perjanjian ini,” tegas Hamas.
Desakan ini dilatarbelakangi oleh riwayat Israel yang dinilai sering mengingkari kesepakatan serupa, baik dalam konflik di Gaza maupun dalam konfrontasi dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.
BACA JUGA:Emas jadi Incaran saat ekonomi Tak Stabil, ini 3 Cara Mudah Beli di Pegadaian
Netanyahu: Momen Bersejarah untuk Israel
Sementara itu, dari pihak Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyambut baik kesepakatan yang dicapai.
Dalam pernyataan resmi dari kantornya, Netanyahu menyebut hari penandatanganan kesepakatan sebagai “hari yang baik bagi Israel.”
Disebutkan pula bahwa Netanyahu telah melakukan percakapan telepon dengan Donald Trump yang disebut berlangsung “emosional dan penuh kehangatan”.
Keduanya saling mengucapkan selamat atas tercapainya kesepakatan yang dianggap sebagai tonggak penting dalam proses perdamaian.
Sumber: