OJK NTB Dorong Perkebunan Kakao Jadi Penggerak Ekonomi Daerah Lombok Utara

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mendukung pengembangan perkebunan kakao-Istimewa-
MATARAM, DISWAY.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mendukung pengembangan perkebunan kakao sebagai komoditas unggulan lokal.
Langkah ini dilakukan melalui pendekatan ekosistem closed loop yang melibatkan sinergi antara petani dan industri jasa keuangan.
Kepala OJK NTB, Rudi Sulistyo, menjelaskan bahwa skema ini dirancang untuk mendorong pertumbuhan sektor kakao secara berkelanjutan dan berkualitas.
BACA JUGA:NTB Siap Gaet 15.000 Wisatawan Lewat Fornas VIII, Dorong Pariwisata dan Ekonomi Daerah
Ia menyebut bahwa hal ini sejalan dengan inisiatif serupa yang sebelumnya telah dijalankan oleh OJK Provinsi Bali sejak tahun 2024.
"Perekonomian NTB dapat tumbuh melalui pengembangan komoditas yang mampu memberi impact positif kepada masyarakat," jelas Rudi dari keterangan resminya, dikutip Kamis 29 Mei 2025.
"Kami telah memetakan berbagai komoditas unggulan di NTB, dan kakao merupakan salah satu komoditas yang potensial untuk dikembangkan dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi," lanjutnya.
Ia meneraangkan bahwa penguatan pembiayaan usaha kakao ini turut dikolaborasikan melalui program Kredit Melawan Rentenir (K/PMR) yang menjadi bagian dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Lombok Utara.
BACA JUGA:Apa Itu Persikas? Mengenal Klub Sepak Bola Asal Subang yang Sedang Viral Usai Ditegur Dedi Mulyadi
Adapun, program ini ditujukan untuk membuka akses keuangan formal bagi para petani kakao yang selama ini belum terjangkau layanan perbankan.
Menurutnya, peran OJK di daerah tidak hanya fokus pada stabilitas sektor keuangan dan perlindungan konsumen, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pengembangan ekonomi lokal.
"Diperlukan inovasi dan sinergi antara OJK, pemerintah daerah, serta berbagai stakeholders dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif," terangnya.
Data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Utara menyumbang sekitar 60 persen total luas perkebunan kakao di provinsi ini, dengan tingkat produksi mencapai 1.669 ton biji kering per hektar.
BACA JUGA:NTB Berencana Bangun Masjid Darurat di Gaza: Ikhtiar Kemanusiaan dari Pulau 1000 Masjid
Sumber: