Inter Milan Terlibat Skandal Keuangan, Erick Thohir Diduga Terseret

Inter Milan Terlibat Skandal Keuangan, Erick Thohir Diduga Terseret

Ketua Umum PSSI Erick Thohir --

MATARAM, DISWAY.ID - Inter Milan sedang diterpa dugaan skandal besar yang melibatkan pemalsuan laporan keuangan dan sponsor fiktif. 

Menurut laporan terbaru dari media Prancis Foot Mercato, klub asal Italia ini diduga melakukan manipulasi laporan pendapatan sponsor senilai 300 juta euro atau setara dengan Rp5,5 triliun dalam upaya menghindari hukuman dari Financial Fair Play (FFP).

Skandal ini diperkirakan terjadi pada periode 2016 hingga 2019, saat Inter berada di bawah kepemilikan grup asal China, Suning.

BACA JUGA:Wasit Pertandingan Timnas Indonesia vs China Bikin Was-was, Bakal Berat Sebelah Lagi?

Dugaan tersebut mencuat setelah adanya laporan mengenai "sponsor gaib" yang digunakan untuk menutupi kerugian finansial yang dilarang oleh FFP. 

Bahkan, Foot Mercato menyebut bahwa Inter Milan mungkin bekerja sama dengan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) untuk menghindari hukuman, dengan adanya dugaan keterlibatan kelompok mafia Italia dan ultras.

"Sponsor hantu, kaki-tangan FIGC, kaitan mafia: Inter Milan berada di pusaran skandal terbesar sejak Calciopoli!" demikian judul yang diberikan oleh Foot Mercato.

BACA JUGA:Simone Inzaghi Resmi Tinggalkan Inter Milan, Bergabung dengan Al Hilal Arab Saudi

Alasan Terseretnya Erick Thohir

Terseretnya nama Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yang menjabat sebagai Presiden Inter Milan sejak 2013 hingga 2018, juga mencuat dalam skandal ini. 

Meskipun Suning Group mengambil alih kepemilikan klub pada 2016, ada waktu yang menunjukkan bahwa masa kepemimpinan Thohir di Inter Milan bertepatan dengan periode dugaan manipulasi keuangan tersebut.

Jika terbukti bersalah, Inter Milan bisa menghadapi hukuman yang sangat berat.

Skandal ini memperburuk reputasi klub yang sebelumnya sempat menatap gelar treble winners pada musim 2023-2024. 

BACA JUGA:Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs China di Lombok, Nikmati Euforia Dukung Garuda

Sumber: