Hamzanwadi Luncurkan Kelas Bahasa Isyarat dan Gerakkan Relawan Disabilitas

Pusat Layanan Disabilitas (PLD) Universitas Hamzanwadi bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).--Istimewa
MATARAM, DISWAY.ID - Pusat Layanan Disabilitas (PLD) Universitas Hamzanwadi bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Kerja sama dilakukan dengan membuka kelas Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) yang dirangkai dengan peluncuran program pengabdian masyarakat di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Peluncuran Kelas Bisindo itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah stake holder yang merupakan tindak lanjut MoU antara Universitas Hamzanwadi dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur serta Kementerian Agama Lombok Timur.
BACA JUGA:11 Kode Redeem FF Hari Ini 19 Juni 2025 Terbaru dan yang Masih Aktif, Ambil Skin-Diamond Eksklusif
Para pihak yang turut menandatangani perjanjian kerja sama, yakni SLB YCHI Lombok Timur, SLB Asifa Selong, dan GERKATIN Lombok Timur, yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Bapak Muhammad Sururuddin, M.Pd. pada Kamis, 19 Juni 2025.
Wakil Rektor I Universitas Hamzanwadi Dr. Abdullah Muzakkar menegaskan pentingnya peran relawan dalam mendampingi mahasiswa disabilitas di kampus.
Sekaligus membantu sejumlah lembaga pendidikan dalam menyediakan layanan pendidikan inklusif.
"Kami berharap Program Studi Pendidikan Khusus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kampus ramah disabilitas dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat," ujar Muzakkar.
Dia menyebut Kelas Bahasa Isyarat Indonesia diselenggarakan sebagai upaya dalam meningkatkan do diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam memberikan layanan pendidikan inklusif, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat umum.
BACA JUGA:BTN Populerkan KPR Subsidi Dalam Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia
Dijelaskan kegiatan Kelas Bisindo akan berlangsung selama empat bulan dan dilatih oleh mentor dari kalangan juru bahasa isyarat serta teman tuli dari GERTAKIN Lombok Timur.
Dalam kelas ini, total 61 peserta yang mengikutinya, termasuk guru-guru SLB, mahasiswa PLD, mahasiswa pascasarjana, serta tenaga kependidikan.
Peserta melalui Kelas Bisindo ini diharapkan memiliki kemampuan dasar berbahasa isyarat sebagai bentuk komunikasi yang efektif dan empatik terhadap komunitas tuli.
Hal ini ditindak lanjuti dengan melakukan program pengabdian kepada masyarakat di 12 sekolah sasaran yang tersebar di Kecamatan Selong dan Kecamatan Pringgasela, dengan melibatkan 36 relawan disabilitas.
Sumber: