BMKG Ungkap Potensi Kahutla 2025 Mengintai NTB, Lombok Timur Siaga Kekeringan

BMKG Ungkap Potensi Kahutla 2025 Mengintai NTB, Lombok Timur Siaga Kekeringan

Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan musim Kemarau sudah merata di Pulau Lombok dan Sumbawa--Unsplash

MATARAM, DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan musim Kemarau sudah merata di Pulau Lombok dan Sumbawa.

Potensi kekeringan dan kebakaran hutan (karhutla) mengancam wilayah NTB.

BMKG kemudian mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspadai potensi karhutla 2025.

BACA JUGA:BNI Gandeng BSP Salurkan KUR untuk 13.400 Petani Plasma di Tiga Provinsi

"Saat ini sebagian wilayah NTB mulai memasuki periode musim kemarau. Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi kekeringan dan bencana kebakaran hutan dan lahan," kata Nuga Putrantijo, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi NTB pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Nuga menjelaskan pada dasarian III Juni 2025 atau periode 21-30 Juni, terdapat peluang curah hujan di atas 20 mm/dasarian sebesar 20% hingga 90% yang terjadi di sebagian besar wilayah NTB.

Khususnya bagian tengah Pulau Lombok dan bagian Selatan dan Utara Pulau Sumbawa.

Sedangkan, peluang curah hujan di atas 50 mm/dasarian sebesar 10-40 persen terjadi di sebagian kecil wilayah Bima bagian Utara,

Berdasarkan monitoring, analisis, dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut.

BACA JUGA:19 Kode Redeem FF Hari Ini 22 Juni 2025 yang Masih Aktif, Ambil Token Katana hingga SG2

Daerah yang siaga kekeringan meteorologis terdapat di Kecamatan Suela, Lombok Timur.

"Masyarakat agar dapat memanfaatkan hujan yang turun untuk mengisi penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya," tuturnya.

Nuga mengungkapkan curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian II Juni 2025 atau 11-20 Juni secara umum berada pada kategori Rendah, yakni 0-50 mm/dasarian.

Terdapat sebagian kecil wilayah dengan kategori curah hujan menengah atau 51-150 mm/dasarian.

Sumber: