LOMBOK, DISWAY.ID - Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins direncanakan autopsi ulang.
Juliana Marins dilaporkan terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Ia ditemukan tewas oleh tim SAR Gabungan pada Senin, 23 Juni 2025 pukul 07.05 WITA.
Jenazah pendaki asal Brasil itu kemudian dikirim dari Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju Bali untuk menjalani serangkaian autopsi di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM).
Pada Senin, 30 Juni 2025, jenazah diserahkan pihak RSBM kepada perwakilan keluarga dan juga pihak antar bangsa.
Namun, jenazah Juliana Marins akan diautopsi ulang di Institut Medis Legal (IML) Rio de Janeiro,
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan itu merupakan hak keluarga korban.
"Itu hak keluarga Juliana untuk melakukan apa yang terbalik untuk itu tidak bisa kami larang," kata Faozal.
BACA JUGA:Jenazah Juliana Marins yang Jatuh di Gunung Rinjani Dipulangkan ke Brasil Selasa Dini Hari
Kala itu, dokter forensik menyatakan Juliana hanya bertahan 20 menit setelah terjatuh.
Juliana dinyatakan meninggal dunia karena benturan keras yang menyebabkan pendarahan dan kerusakan organ.
Menurutnya Faozal, proses evakuasi Juliana Marins sudah dilakukan secara maksimal.
Ia menyebut seluruh proses evakuasi sudah memenuhi standar evakuasi yang ada di Indonesia.
Sedangkan, untuk proses autopsi, Faozal mengatakan sudah dilakukan secara profesional oleh dokter dan dikawal oleh Polri.