Pertama Kalinya, Sepak Bola Berjalan Dipertandingkan di FORNAS VIII NTB 2025

Rabu 30-07-2025,12:08 WIB
Reporter : Admin Disway
Editor : Redaksi

Mataram, DISWAY.ID – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, cabang olahraga Sepak Bola Berjalan atau sepak bola berjalan yang berada di bawah naungan Perkumpulan Sepak Bola Berjalan Seluruh Indonesia (Persejasi), resmi dipertandingkan dalam ajang nasional tersebut.

Pertandingan berlangsung selama dua hari, 30 dan 31 Juli, dan diikuti oleh delapan provinsi dari total 22 provinsi yang telah memiliki kepengurusan aktif. Cabang ini terbuka untuk pria dan wanita, dengan rentang usia peserta mulai dari 25 tahun hingga 70 tahun. Bahkan, salah satu peserta berusia 70 tahun ikut bertanding, membuktikan inklusivitas dan ramah usia dari olahraga ini.

Ketua Umum Persejasi, Hendra Hartono, mengatakan bahwa running football lahir sebagai solusi bagi para mantan pemain bola atau pencinta sepak bola yang sudah memasuki usia lanjut namun masih ingin aktif berolahraga tanpa risiko cedera berat.

"Kami melihat banyak senior yang tetap ingin main bola, tapi olahraga keras kadang terlalu berisiko. Ada teman saya yang sampai wafat karena memaksakan main sepak bola biasa. Maka, lahirlah olahraga ini," ujar Hendra di Lapangan Polda NTB, Selasa (30/7).

Olahraga ini memiliki tiga prinsip utama: tanpa lari (tidak berlari), tanpa tekel (tidak melakukan tekel), dan tanpa meluncur. Selain itu, tidak diperbolehkan sundulan dan permainan dilakukan dengan operan-operan rendah demi menjaga keselamatan.

Secara teknis, sistem kompetisi yang digunakan adalah Round Robin, semua tim saling bertemu dan tim dengan poin tertinggi akan keluar sebagai juara. Pertandingan dilangsungkan di dua lapangan, menyesuaikan ketersediaan fasilitas. Jumlah pemain di lapangan antara lima hingga tujuh orang per tim, tergantung jenis lapangan yang digunakan.

"Olahraga ini murah, tidak perlu lapangan khusus. Bisa pakai lapangan futsal atau mini football yang ada. Kami sesuaikan. Ini salah satu keunggulan dari sepak bola berjalan," tambah Hendra.

Persejasi saat ini telah memiliki kepengurusan di 22 provinsi dan menargetkan ekspansi hingga seluruh 38 provinsi di Indonesia pada tahun 2027, dengan keaktifan minimal 70 persen. Pengembangan strategi dilakukan melalui pendekatan komunitas dan pembentukan struktur organisasi hingga tingkat kabupaten/kota.

“Kami optimistis ke depan akan semakin banyak provinsi yang ikut. Targetnya setiap tahun ada penambahan lima provinsi, agar 2027 sudah lengkap 38 provinsi,” tegas Hendra.

Cabang ini menjadi salah satu inovasi olahraga masyarakat yang dinilai relevan dengan semangat Fornas olahraga yang sehat, inklusif, dan menyenangkan. Dengan prinsip zero crash dan menyasar seluruh kalangan usia, Persejasi membawa harapan baru bagi dunia olahraga rekreasi di Indonesia.

Kategori :