NTB, DISWAY.ID - Suasana haru menyelimuti pelepasan keberangkatan jemaah calon haji lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB), yang digelar dengan khidmat dan penuh doa.
Acara ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi, yang akrab disapa Miq Gite, sebagai bentuk penghormatan terakhir sebelum para ASN menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Dalam sambutannya, Miq Gite menekankan bahwa ibadah haji bukanlah perjalanan biasa, melainkan perjalanan spiritual yang sangat dalam maknanya dikutip dari laman resmi Pemprov NTB.
Ia mengutip ungkapan yang sering terdengar dalam majelis-majelis pengajian bahwa haji adalah setengah kematian—sebuah fase yang menguji fisik, mental, dan rohani seseorang.
“Ini adalah perjalanan spiritual. Dalam banyak pengajian sering disebut bahwa haji itu setengah kematian. Fisik diuji, batin juga ditempa. Jadi ini bukan sekadar ibadah, tapi perjalanan menuju kedewasaan rohani,” ujar Miq Gite dengan suara bergetar.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga stamina dan kebugaran tubuh selama di Tanah Suci.
Menurutnya, semangat di awal harus dibarengi dengan konsistensi dan kesiapan menghadapi puncak ibadah haji yang menantang, terutama di Arafah dan Mina.
BACA JUGA:Anindya Bakrie Optimis Indonesia Bakal Capai Kesepakatan Dagang Baru dengan AS
“Jangan sampai begitu semangat di awal, malah tumbang saat puncak-puncaknya nanti di Arafah atau Mina. Atur pola makan, istirahat yang cukup, dan niatkan semuanya lillahi ta’ala,” pesannya penuh harap.
Lebih lanjut, Sekda NTB juga mengingatkan pentingnya menjaga nama baik daerah dan bangsa. Ia menegaskan bahwa jemaah tidak hanya membawa nama pribadi, melainkan juga nama NTB di mata dunia internasional.
“Ingat, kita membawa identitas NTB. Jangan sampai emosi atau kelelahan membuat kita lupa diri. Ini ladang pahala, bukan panggung keluhan,” tegasnya.
BACA JUGA:7 Surga Tersembunyi! Lokasi Healing Sekelas Lady Diana Ada di Sumbawa
Pelepasan itu bukan sekadar seremonial, namun juga menjadi momen refleksi dan penguatan spiritual. Doa-doa dipanjatkan bersama, memohon agar para jemaah diberikan kesehatan, kekuatan, dan keselamatan selama menunaikan rukun Islam kelima ini.