Lombok Tengah, DISWAY.ID – Ajang lari berskala nasional Pocari Sweat Run 2025 untuk pertama kalinya akan meninggalkan Bandung, kota yang selama 12 tahun terakhir menjadi tuan rumah tetap. Tahun ini, perhelatan olahraga tersebut akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 12–14 September 2025.
Sebanyak 9.000 pelari dari berbagai daerah Indonesia dipastikan ikut serta, menjadikan ajang ini sebagai salah satu circuit running terbesar di tanah air. Selain peserta domestik, penyelenggara juga menargetkan kehadiran pelari internasional sehingga dapat memperkuat posisi Lombok sebagai destinasi sport tourism.
Momentum Pariwisata NTB
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menyebut kehadiran Pocari Sweat Run di Mandalika sejalan dengan misi besar daerah untuk menjadikan NTB sebagai destinasi wisata kelas dunia. Menurutnya, sport tourism terbukti mampu menarik wisatawan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
“InsyaAllah Pocari Sweat Run Lombok akan berlangsung sukses dan ke depan menjadi agenda tahunan bahkan masuk kalender maraton internasional. Ajang ini adalah momentum strategis memperkenalkan Lombok ke khalayak lebih luas,” katanya.
Pemerintah daerah berkomitmen menghadirkan dukungan penuh, mulai dari pengamanan, layanan kesehatan, hingga promosi destinasi wisata. UMKM lokal juga akan dilibatkan agar peserta dan penonton dapat menikmati produk khas Lombok.
Mandalika Jadi Magnet Baru
Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati, menjelaskan alasan pemilihan Lombok sebagai tuan rumah. Setelah 12 tahun berfokus di Bandung, pihaknya ingin memperluas jangkauan serta menjangkau pelari dari wilayah Indonesia tengah dan timur.
“Kami ingin lebih banyak masyarakat Indonesia membentuk kebiasaan hidup sehat lewat berlari. Lombok dipilih bukan hanya karena Mandalika sudah dikenal dunia, tapi juga karena keindahan alamnya yang bisa memperkaya pengalaman para pelari,” jelasnya.
Direktur Komersial dan Marketing ITDC, Febriana Meridana, menambahkan ajang ini akan membuka wajah baru Mandalika yang selama ini lebih identik dengan balapan motor. “Untuk pertama kalinya sirkuit berkelas internasional ini dibuka bagi ribuan pelari. Dengan 9.000 peserta, kami optimistis Mandalika akan semakin dikenal bukan hanya di kalangan otomotif, tetapi juga komunitas lari dan pariwisata,” ungkapnya.
Suara Pelari dan Public Figure
Public figure sekaligus pelari, Daniel Mananta, menilai Mandalika akan memberikan pengalaman unik bagi peserta. Ia sempat mencoba berlari di lintasan sirkuit dan menyebut sensasinya berbeda dengan tempat lain.
“Rasanya seperti lari di atas awan. Aspalnya empuk sekali. Selain itu, Lombok punya banyak kuliner enak, pantai indah, dan budaya yang kaya. Jadi pelari bukan hanya datang untuk olahraga, tapi juga untuk liburan. Saya yakin banyak yang akan share momen mereka di media sosial, dan itu akan jadi promosi gratis untuk Lombok,” ucapnya antusias.
Daniel juga berharap kehadiran Pocari Sweat Run di Mandalika bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berolahraga sekaligus mencintai keindahan alam Indonesia.
Multiplier Effect untuk Ekonomi Lokal