Menteri Lingkungan Hidup Puji TPST Mataram: Salah Satu yang Terbaik di Indonesia

Jumat 17-10-2025,08:51 WIB
Reporter : Aan Abdau Rizal
Editor : Aan Abdau Rizal

MATARAM, DISWAY.ID – Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, memberikan apresiasi atas pengelolaan sampah yang dilakukan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Modern Sandubaya, Kota Mataram.

Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi tersebut pada SabtuSabtu,  11 Oktober 2025.

Kunjungan Menteri Hanif turut didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, H. L. Alwan Basri, bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, termasuk Sekretaris DLH, Irwansyah, dan Kabid Persampahan, Vidi Partisan.

BACA JUGA:Bukan Lagi Penonton! Indonesia Ambil Peran Penting di KTT Gaza Bersama Pemimpin Dunia

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hanif menyatakan bahwa sistem pengelolaan sampah di TPST Sandubaya menunjukkan kualitas yang baik dibandingkan dengan banyak daerah lainnya di Indonesia.

“Setelah melihat langsung di lapangan, saya bisa katakan TPST Mataram ini termasuk salah satu yang terbaik yang saya temui selama kunjungan ke berbagai kota. Harapannya fasilitas ini tetap dikelola secara profesional dan konsisten,” ujarnya.

Melayani Dua Kecamatan, Kapasitas 50 Ton per Hari

Saat ini, TPST Modern Sandubaya mengolah sampah dari dua kecamatan utama, yaitu Sandubaya dan Cakranegara, dengan volume pengelolaan mencapai 40 hingga 50 ton sampah setiap harinya.

Sebagai bagian dari rencana penguatan infrastruktur pengelolaan sampah, Pemkot Mataram juga tengah menyiapkan pembangunan TPST baru yang berlokasi di Kebon Talo, Kecamatan Ampenan.

Fasilitas tersebut ditargetkan memiliki kapasitas pengolahan hingga 120 ton per hari.

Menteri Hanif menyambut baik rencana tersebut dan menyebutnya sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya tampung dan efektivitas pengolahan sampah kota.

BACA JUGA:Resmi! Pendaftaran Petugas Haji 2026 Dibuka November, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

“Kalau fasilitas baru ini berjalan optimal, maka secara total bisa ditangani hingga 160 ton per hari. Tapi tetap dibutuhkan sistem pendukung untuk menyelesaikan sampah residu yang masih tersisa,” jelasnya.

Mataram Belum Masuk Program Waste to Energy

Meskipun pengelolaan di Mataram mendapat pujian, Menteri Hanif mengungkapkan bahwa kota ini belum termasuk dalam tujuh kawasan prioritas pengembangan teknologi waste to energy (konversi sampah menjadi energi) yang sudah diverifikasi oleh pemerintah pusat.

Ketujuh wilayah tersebut antara lain Denpasar Raya, Yogyakarta Raya, Semarang Raya, Bekasi Raya, Tangerang Raya, Bogor Raya, dan Medan Raya.

“Jakarta dan Bandung juga belum masuk karena terkendala ketersediaan lahan dan air. Tapi untuk Mataram, nanti akan kami diskusikan lebih lanjut dengan Gubernur NTB untuk melihat potensi pengembangannya,” tambahnya.

Dorongan Pemerintah Pusat untuk Perkuat Infrastruktur Hijau

Kategori :