NTB, DISWAY.ID – Dulu waktu masih Sekolah atau kuliah, nongkrong bareng teman bisa dibilang hal paling mudah dilakukan.
Ngobrol sampai larut malam, tertawa lepas, dan pulang dengan hati senang meski badan lelah.
Namun, seiring bertambahnya usia, banyak orang justru mengaku semakin sering merasa kesepian, terutama ketika memasuki usia 25 tahun ke atas.
Fenomena ini ternyata bukan hanya dirasakan oleh segelintir orang.
Rasa hampa dan “kosong” yang sulit dijelaskan itu adalah bagian dari perubahan hidup di masa dewasa.
Lantas, kenapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?
Mengapa Kesepian Kerap Muncul di Usia Dewasa?
1. Transisi Hidup dan Tekanan yang Semakin Kompleks
Memasuki usia 25-an, seseorang biasanya mulai fokus bekerja, pindah kota, mengejar karier, atau menghadapi tekanan finansial.
Di sisi lain, lingkar pertemanan lama mulai berkurang karena kesibukan masing-masing.
Riset internasional menunjukkan bahwa masa transisi dari remaja ke dewasa sering memicu rasa kesepian karena berkurangnya interaksi sosial yang bermakna.
2. Budaya Mandiri yang Membuat Sulit Terbuka
Masyarakat modern sering menanamkan nilai bahwa orang dewasa harus bisa mandiri dan kuat sendiri.
Akibatnya, banyak orang enggan mengakui bahwa mereka merasa kesepian karena takut dianggap lemah.
Padahal, memendam perasaan ini justru memperburuk kondisi mental.