NTB, DISWAY.ID — Aksi premanisme yang meresahkan masyarakat akhirnya mendapat perlawanan serius dari kepolisian.
Dalam Operasi Kepolisian Kewilayahan bertajuk “Pekat II Rinjani-2025,” jajaran Polda NTB berhasil menjaring sebanyak 302 orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme di wilayah hukum Polda NTB.
Konferensi pers terkait hasil operasi ini digelar pada Jumat, 16 Mei 2025 di Command Center Polda NTB.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kasubbid Penmas Bidhumas Polda NTB, Kasubdit III Jatanras Polda NTB, serta para Kasat Reskrim dari jajaran Polda NTB.
BACA JUGA:Sri Mulyani Terpilih Sebagai Ketua Umum IAEI Periode 2025-2029
AKBP Catur Erwin Setiawan, SIK., MH., selaku Kasubdit III Jatanras Polda NTB menegaskan bahwa operasi ini bertujuan menindak dan menanggulangi berbagai bentuk gangguan keamanan yang berkaitan dengan aksi premanisme.
"Tujuan utama adalah menindak dan menanggulangi gangguan keamanan berupa kejahatan terkait aksi premanisme yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat,” ujar AKBP Catur dikutip dari laman resmi Instagram Polda NTB.
Operasi Pekat II Rinjani-2025 berlangsung selama 14 hari, sejak 1 hingga 14 Mei 2025.
BACA JUGA:1,3 Juta Siswa dan Ibu Hamil Jadi Target, Program Makan Bergizi Gratis Segera Dimulai di NTB
Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 302 orang berhasil diamankan.
Dari jumlah tersebut, 221 orang dilakukan pembinaan berupa teguran, sanksi sosial, dan penandatanganan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Sementara itu, 81 orang lainnya ditindak secara hukum karena terbukti melakukan tindakan kriminal yang masuk kategori premanisme.
“Sekarang kan banyak yang berkembang di masyarakat bahwa premanisme ini kebal hukum. Ini kita buktikan bahwa kami sudah bisa mengungkap,” tegas AKBP Catur.
Tak hanya mengamankan para pelaku, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti selama operasi berlangsung. Di antaranya:
BACA JUGA:1,3 Juta Siswa dan Ibu Hamil Jadi Target, Program Makan Bergizi Gratis Segera Dimulai di NTB