NTB, DISWAY.ID - NTB menggaungkan semangat "Kartini Zaman Now" Di mana perempuan adaptif, inovatif, dan siap bersaing di era digital.
Peringatan Hari Kartini di Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun ini berbeda dari biasanya.
Tak hanya diwarnai nuansa budaya lewat pakaian adat, tetapi juga menjadi panggung penguatan reformasi pendidikan berbasis teknologi dikutip dari laman resmi Balai Guru Penggerak (BGP).
BACA JUGA:Perempuan Lombok Timur Bangkit! Hari Kartini Jadi Titik Balik Perjuangan Inklusif
Dalam upacara khidmat yang digelar di halaman kantor BGP NTB, seluruh pegawai tampil anggun dengan balutan busana adat, sebagai bentuk pelestarian warisan budaya Nusantara.
Namun, di balik atmosfer tradisional itu, terselip pesan transformasi besar: masa depan pendidikan NTB akan mengarah pada penguasaan teknologi mutakhir, termasuk kecerdasan buatan (AI).
Wirman Kasmayadi, selaku pembina upacara, menekankan bahwa perjuangan Kartini masa kini tak cukup hanya pada akses pendidikan.
BACA JUGA:Menelusuri Rahasia di Balik Tenun Lombok yang Bikin Pangling di Hari Kartini 2025
Lebih dari itu, perempuan Indonesia perlu dipersenjatai dengan keterampilan digital yang relevan.
“Integrasi coding dan AI dalam kurikulum adalah langkah konkret mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi momen penting pasca kunjungan Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal ke kantor BGP NTB.
BACA JUGA:Hari Kartini 2025, Pesona Baju Adat Bima Tunjukkan Keanggunan dalam Balutan Budaya
Dalam pertemuan bersama Kepala BGP, Gubernur menyatakan dukungannya terhadap perubahan nomenklatur lembaga menjadi Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (Balai GTK), sebagai simbol arah baru pendidikan yang lebih inklusif dan kolaboratif.
Upacara ini bukan sekadar seremoni.
BACA JUGA:Perempuan Lombok Timur Bangkit! Hari Kartini Jadi Titik Balik Perjuangan Inklusif