MATARAM, DISWAY.ID - Warga Nusa Tenggara Barat (NTB) belakangan ini merasakan suhu udara yang lebih dingin saat malam hingga pagi hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alam, termasuk pola angin musiman, tutupan awan, dan posisi semu matahari.
BACA JUGA:Kapan BSU 2025 Cair? Cek Jadwal dan Syaratnya Disini
Angin Dingin dari Australia Jadi Pemicu Suhu Rendah di NTB
Kepala BMKG ZAM, Satria Topan Primadi, mengatakan bahwa saat ini angin bertiup dari arah selatan, khususnya dari Benua Australia, yang sedang memasuki musim dingin.
"Angin bergerak ke utara membawa udara yang lebih dingin dan lebih kering dari Australia ke Indonesia," ungkap Satria dalam keterangannya di Mataram, Jumat 13 Juni 2025.
Benua Australia yang berada di belahan bumi selatan mengalami pendinginan signifikan, sehingga udara dingin dan padat tenggelam dan membentuk sistem tekanan tinggi.
BACA JUGA:Video Jelas Pesawat Air India Jatuh sesaat Lepas Landas, Kapten Pilot Putus Asa: Mayday, Mayday....
BACA JUGA:Kadin Tekan Pentingnya Reformasi Kebijakan Domestik Dalam Hadapi Perlambatan Potensi Ekonomi
Sementara itu, wilayah Indonesia yang beriklim tropis tetap hangat, menciptakan zona tekanan rendah.
Perbedaan tekanan inilah yang mendorong pergerakan angin monsun Australia ke wilayah Indonesia, termasuk NTB.
Langit Cerah dan Gerak Semu Matahari Turut Berkontribusi
Selain angin dari Australia, langit cerah pada malam hari juga memperparah rasa dingin yang dirasakan warga. Awan biasanya berfungsi sebagai ‘selimut’ yang menjaga panas tetap dekat permukaan bumi.