Imbas Pendaki Brasil Jatuh, Menhut Bakal Evaluasi Prosedur Keamanan di Gunung Rinjani

Imbas Pendaki Brasil Jatuh, Menhut Bakal Evaluasi Prosedur Keamanan di Gunung Rinjani

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni akan mengevaluasi prosedur keamanan di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).--Dok. BKKHI

LOMBOK, DISWAY.ID - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni akan mengevaluasi prosedur keamanan di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Evaluasi ini menyusul insiden yang menewaskan pendaki asal Brasil, Juliana Marins saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Juliana ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Senin, 23 Juni 2025 pukul 07.05 WITA.

BACA JUGA:Terungkap Kronologi dan Penyebab Pendaki Malaysia Jatuh di Gunung Rinjani

Pada Selasa, 24 Juni 2025, tim berhasil menjangkau korban yang berada di kedalaman 600 meter.

Namun, jenazah baru berhasil dievakuasi pada Rabu, 25 Juni 2025 dengan cara diangkat dari kedalaman 600 meter.

Untuk membahas terkait evaluasi prosedur keamanan di Gunung Rinjani, Raja Juli menggelar pertemuan dengan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat pada Senin, 30 Juni 2025.

Menurutnya, keamanan di Gunung Rinjani sangat penting untuk diperhatikan.

"Taman nasional ini konservasi, bukan mass tourism seperti Bali atau Labuan Bajo, sehingga keamanan menjadi sangat penting," kata Raja Juli dalam keterangan resmi.

BACA JUGA:Dasco Sebut Proses Evakuasi Pendaki Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Tak Terkait Efisiensi

"Kita ingin mengekspose keindahan Gunung Rinjani tetapi saya tidak ingin berbisnis dengan nyawa," sambungnya.

Ia juga menyampaikan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah tidak antikritik.

Raja Juli menyebut pihaknya bersama dengan pihak-pihak terkait akan melakukan evaluasi SOP secara umum.

Evaluasi ini dilakukan agar kejadian pendaki asal Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani tak terulang.

Sumber: