205 Anak Bebas Stunting, Mataram Punya Cara Jitu!

205 Anak Bebas Stunting, Mataram Punya Cara Jitu!

Kota Mataram mencatatkan kemajuan signifikan dalam penanganan stunting.--Pemkot Mataram

MATARAM, DISWAY.ID - Kota Mataram mencatatkan kemajuan signifikan dalam penanganan stunting.

Dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 205 anak berhasil keluar dari status stunting berkat upaya terintegrasi berbagai pihak, terutama peran aktif Posyandu dan Tim Penggerak PKK setempat.

Stunting sendiri, menurut Kementerian Kesehatan RI, adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

BACA JUGA:Guru TK Jadi Ujung Tombak Bangun Karakter Anak Sejak Dini, Ini Pesan Bunda Sinta

Anak yang mengalami stunting cenderung lebih pendek dari anak seusianya, memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, serta rentan terhadap penyakit dikutip dari laman Pemkot Mataram.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sinta Agathia Iqbal, secara langsung memberikan apresiasi kepada kader-kader Posyandu di Kota Mataram, khususnya Posyandu Amal Sejati di Cakranegara Selatan Baru.

“Saya terus mendukung agar inovasi dan strategi Posyandu dalam menurunkan angka stunting di Kota Mataram tetap dijalankan dengan penuh semangat,” ujar Sinta saat kunjungan, Selasa 29 April 2025.

BACA JUGA:Rosan Roeslani: Seluruh 844 BUMN Resmi Beralih ke Danantara, Hadir di Waktu yang Sangat Tepat

Sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi di NTB, Kota Mataram diharapkan menjadi role model bagi daerah lain.

Salah satu kunci suksesnya adalah pendekatan layanan kesehatan yang tidak hanya fokus pada balita, tapi juga menyentuh aspek pendidikan, sosial, hingga ekonomi masyarakat.

Ketua TP PKK Kota Mataram, Hj Kinnastri Mohan Roliskana, menegaskan bahwa meskipun stunting masih menjadi prioritas utama, perhatian terhadap kesehatan mental remaja juga mulai diarahkan.

BACA JUGA:Rosan Roeslani: Seluruh 844 BUMN Resmi Beralih ke Danantara, Hadir di Waktu yang Sangat Tepat

“Kami mulai memantau kesehatan mental remaja. Tidak hanya stunting yang harus menjadi trending topic, karena persoalan sosial remaja di Kota Mataram juga memerlukan perhatian,” jelasnya.

Dari total 23.118 bayi di Kota Mataram, sebelumnya terdapat 1.639 anak dengan rapor merah stunting.

Sumber: