Jangan Anggap Remeh! Kasus Cacingan Berat Kembali Menghantui Anak-anak Indonesia

Jangan Anggap Remeh! Kasus Cacingan Berat Kembali Menghantui Anak-anak Indonesia

Foto Ilustrasi --RSUD Dr. Soedirman

NTB,DISWAY.ID – Kasus infeksi cacing yang parah masih menjadi masalah serius di beberapa daerah di Indonesia, khususnya pada anak-anak.

Setelah kejadian tragis seorang anak berinisial R meninggal dunia akibat cacingan akut di Sukabumi pada Agustus 2025 lalu, kini muncul kasus serupa di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Seorang balita berusia 1 tahun 8 bulan, NS, warga Desa Sungai Petai, saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD dr M Yunus Bengkulu setelah ditemukan cacing gelang keluar dari mulut dan hidungnya saat mengalami demam tinggi dan batuk berdahak.

Kakak NS yang berusia 4 tahun, AP, juga tengah mendapatkan perawatan di RS Ummi Bengkulu dengan kondisi yang serupa.

Menurut keterangan dokter, NS didiagnosis mengalami bronkopneumonia atau sindrom Loeffler, infeksi ascariasis, gizi buruk, serta anemia defisiensi besi.

BACA JUGA:Jadi Penentu Juara Dunia? Mandalika Kembali Diincar Dunia Motorsport

Kondisi lingkungan tempat tinggal NS yang kurang layak, seperti lantai tanah, tidak adanya ventilasi yang memadai, dan jarak sumber air bersih dengan septic tank yang terlalu dekat, menjadi faktor utama penyebab infeksi tersebut.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Kepala Biro Komunikasi, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius dan sudah dilakukan investigasi bersama lintas sektor.

“Kami tengah mengevaluasi efektivitas program pemberian obat cacing massal serta melakukan perbaikan lingkungan dan pemantauan kesehatan anak-anak di wilayah tersebut,” jelas Aji, Kamis, 18 September 2025.

Meski program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) cacingan di Seluma telah mencatat cakupan mencapai 99 persen, masalah kepatuhan minum obat masih menjadi tantangan.

Oleh sebab itu, upaya evaluasi difokuskan pada pengawasan agar masyarakat benar-benar mengonsumsi obat yang diberikan.

Data dari Kemenkes menyebutkan prevalensi cacingan pada anak di Indonesia rata-rata mencapai 28 persen di 181 kabupaten/kota.

BACA JUGA:Pesan Tegas Gubernur NTB: Jaga Damai, Investor dan Turis Pasti Datang!

Infeksi cacing gelang, cacing tambang, dan cacing cambuk masih mendominasi dan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti nyeri perut, anemia, hingga malnutrisi yang berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Sumber: