AS Peringatkan Hamas Soal Gencatan Senjata, tapi Israel Tewaskan 38 Warga Gaza

Kelompok Militan Hamas--University of Navarra
NTB, DISWAY.ID – Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka menerima informasi yang dapat dipercaya mengenai rencana pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok Hamas di Gaza.
Pernyataan ini diunggah oleh Departemen Luar Negeri AS melalui akun resmi di platform X pada Minggu, 19 Oktober 2025.
Menurut pernyataan tersebut, Washington telah memberitahukan dugaan tersebut kepada negara-negara yang menjadi penjamin kesepakatan damai Gaza, yakni Mesir, Turki, dan Qatar.
BACA JUGA:Wakil Wali kota Mataram Dorong Peran Agent of Change dalam Perangi Inflasi Lokal
"Kami telah menyampaikan kepada para penjamin bahwa terdapat laporan kredibel yang menunjukkan Hamas tengah merencanakan pelanggaran gencatan senjata terhadap warga sipil di Gaza," demikian isi unggahan tersebut.
Lebih lanjut, AS menyebut bahwa aksi tersebut, jika benar terjadi, merupakan pelanggaran berat terhadap kesepakatan yang telah disepakati.
Ketiga negara penjamin juga dikatakan mendesak Hamas untuk tetap mematuhi komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian gencatan senjata.
"Tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap gencatan senjata dan mengancam hasil positif yang telah dicapai lewat mediasi. Kami bersama negara penjamin mendesak Hamas agar memenuhi kewajibannya," lanjut pernyataan itu.
Pemerintah AS juga memperingatkan bahwa apabila Hamas melanjutkan rencana tersebut, pihaknya akan mengambil langkah-langkah tertentu untuk melindungi warga sipil dan menjaga kelangsungan gencatan senjata.
“Kami dan mitra kami tetap berkomitmen untuk menjaga keselamatan penduduk sipil, memastikan stabilitas situasi di lapangan, serta mendukung proses perdamaian dan kesejahteraan di kawasan,” tulis pihak Departemen Luar Negeri AS.
Respons Publik: Justru Israel yang Melanggar
Namun, pernyataan AS ini memicu kritik dari sejumlah warganet.
Banyak yang mempertanyakan netralitas dan kredibilitas laporan intelijen Amerika, apalagi mengingat beberapa laporan media menyebutkan bahwa justru pasukan Israel lebih dulu melanggar gencatan senjata.
Diketahui bahwa sedikitnya 38 warga Gaza dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel yang terjadi saat gencatan senjata masih berlangsung.
Sumber: