Bukan Sekadar Pertumbuhan, Prabowo Ajak Dunia Lawan Keserakahan Ekonomi di APEC 2025
Presiden Prabowo saat menghadiri APEC 2025, Gyeongju, Korea --Instagram @kemensetneg.ri
NTB, DISWAY.ID — Presiden Prabowo Subianto menyerukan kewaspadaan terhadap praktik ekonomi yang didorong oleh keserakahan, atau yang ia istilahkan sebagai “Serakahnomics”, saat berbicara di hadapan para pemimpin negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Sabtu, 1 November 2025.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa ekonomi yang didominasi oleh keserakahan bukan hanya menghambat pertumbuhan sejati, tetapi juga mengancam moralitas dan keadilan sosial di tingkat global.
“Kami di Indonesia tengah berjuang melawan korupsi, penipuan, dan bentuk-bentuk ekonomi serakah yang menghalangi kemajuan sesungguhnya,” ujar Prabowo.
BACA JUGA:Garuda Muda Tembus Piala Dunia U-17 2025, Berikut Skuad Lengkap dan Jadwal Pertandingannya
Serakahnomics: Ancaman Moral dan Sosial Dunia Modern
Prabowo menyebut bahwa tantangan global saat ini tidak semata bersifat ekonomi, tetapi juga menyentuh ranah moral dan sosial.
Ia menyoroti meningkatnya praktik korupsi, penyelundupan, ekonomi gelap, dan manipulasi lintas negara yang memperlebar jurang ketimpangan.
Ia juga mengungkap keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan geopolitik dan menurunnya rasa saling percaya antarnegara.
Namun, Prabowo menilai kawasan Asia-Pasifik tidak boleh menyerah pada situasi ini.
“Kita tidak boleh menerima perpecahan sebagai takdir. Kita harus bangkit di atas rasa curiga dan membangun kembali kepercayaan di antara kita,” tegasnya.
Prinsip APEC Harus Tetap Dijaga
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Naik di Awal November, Galeri24 dan UBS Kompak Menguat
Menurut Prabowo, APEC lahir dari semangat pertumbuhan inklusif dan kerja sama lintas batas yang adil.
Ia menegaskan bahwa nilai-nilai tersebut harus tetap dipegang teguh di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.
“Misi utama APEC adalah memfasilitasi perdagangan bebas dan investasi yang adil melalui kolaborasi multilateral. Prinsip ini tidak boleh luntur,” ujarnya.
“Kita tidak boleh membiarkan fragmentasi merusak stabilitas yang selama ini menopang pertumbuhan kawasan.”
Komitmen Indonesia terhadap Perdagangan yang Adil
Sumber: