Kasus Dosen UIN Mataram Naik Penyidikan, Rekonstruksi 65 Adegan Bongkar Aksi Bejat!

Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menaikkan status hukum dugaan pelecehan seksual di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ke tahap penyidikan.--Instagram Polda NTB
MATARAM, DISWAY.ID - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menaikkan status hukum dugaan pelecehan seksual di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ke tahap penyidikan.
Keputusan ini diambil setelah serangkaian pemeriksaan intensif terhadap korban dan saksi, yang menguatkan indikasi adanya tindak pidana.
Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol. Syarif Hidayat, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menangani kasus ini secara serius dan profesional. Ia juga memastikan bahwa identitas seluruh korban akan dilindungi secara ketat.
“Identitas korban dijamin aman. Kami juga menyediakan pendampingan psikologis dan bantuan hukum dalam setiap proses,” ujar Kombes Syarif dikutip dari akun Instagram resmi Polda NTB.
BACA JUGA:Langit Lombok Dihiasi Atlet Paralayang Dunia, Menpora Dito: Surga Olahraga Dirgantara!
Menariknya, terduga pelaku yang merupakan dosen aktif berinisial WJ, justru datang sendiri ke Mapolda NTB dan mengakui telah melakukan tindakan cabul terhadap tujuh mahasiswi.
Jumlah ini jauh melampaui laporan awal yang diterima polisi, dan membuka kemungkinan masih ada korban lain yang belum melapor.
Polda NTB kini membuka ruang seluas-luasnya bagi korban lain untuk melapor, dengan jaminan kerahasiaan dan perlindungan maksimal.
Laporan-laporan baru akan ditangani dengan pendekatan berpihak pada korban, guna menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dari kekerasan seksual.
BACA JUGA:Resep Ayam Taliwang Khas Lombok, Cocok untuk Menu Akhir Pekan saat Kumpul Keluarga
Rekonstruksi 65 Adegan
Dalam perkembangan terbaru, penyidik telah melakukan rekonstruksi menyeluruh guna mengungkap detail kronologi kasus.
Rekonstruksi dilakukan di dua lokasi kampus, dengan total 65 adegan yang diperagakan.
Sebanyak 49 adegan direkonstruksi di kamar pelaku, melibatkan empat korban.
Sementara 16 adegan lainnya dilakukan di ruang sekretariat kampus.
Sumber: