Menkes Budi Gunadi Soroti Transformasi Kesehatan di NTB Menuju Indonesia Maju

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin soroti momentum bonus demografi, dimana usia produktif lebih tinggi/dok. Instagram @dikeslobar--
MATARAM, DISWAY.ID - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin soroti momentum bonus demografi, dimana usia produktif lebih tinggi.
Hal ini disampaikannya saat rapat Koordinasi Kesehatan Tahun 2025 dengan tema 'Transformasi Kesehatan untuk NTB Sehat'.
“Kalau kita gagal menjaga kesehatan masyarakat saat bonus demografi ini, kita gagal jadi negara maju. Kesempatan ini tidak akan datang dua kali,” ujar Menteri Budi dikutip Sabtu, 31 Mei 2025
Dalam hal ini, Menkes juga mendorong seluruh kepala daerah dan dinas kesehatan untuk fokus pada upaya promotif dan preventif, seperti skrining tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta edukasi pola hidup sehat di masyarakat.
BACA JUGA:Pemprov NTB Optimis Ajang Ferstival Olahraga Masyarakat ke-VIII Gait hingga 15 Ribu Wisatawan
BACA JUGA:Mengapa Visa Haji Furoda Tidak Terbit Tahun Ini?
Tak ketinggalan, Budi pun menyoroti tantangan Indonesia dalam mencapai status negara maju.
Ia menjelaskan bahwa agar Indonesia bisa masuk kategori negara maju pada tahun 2045, pendapatan per kapita masyarakat harus mencapai 14.000 dolar AS atau sekitar Rp 15 juta per bulan.
“Sekarang Indonesia masih di angka 5 juta. Kalau kita ingin menjadi negara maju, kita harus naik tiga kali lipat. Tapi mustahil itu terjadi kalau rakyatnya tidak sehat,” tegasnya.
Menkes juga menekankan bahwa kesehatan bukan hanya soal mengobati penyakit, tetapi yang lebih penting adalah mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit.
"Mencegah itu jauh lebih murah daripada mengobati. Kita harus jaga kesehatan masyarakat, supaya mereka bisa produktif, pendapatan meningkat, dan Indonesia menjadi negara maju," jelasnya.
BACA JUGA:Daftar Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Sabtu, 31 Mei 2025, Naik atau Turun?
Pada kesempatan ini, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan komitmennya mendukung transformasi sistem kesehatan yang menekankan pencegahan.
“Kami ingin menjadi bagian dari visi bapak, untuk melakukan transformasi sistem kesehatan, sistem yang tidak lagi hanya bertumpu pada pengobatan penyakit, tetapi justru bertumbuh pada paradigma preventif dan promotif,” ujar Gubernur Iqbal.
Sumber: