Perempuan Lombok Timur Bangkit! Hari Kartini Jadi Titik Balik Perjuangan Inklusif

Perempuan Lombok Timur Bangkit! Hari Kartini Jadi Titik Balik Perjuangan Inklusif

Sekda Muhammad Juaini Taofik, Senin 21 April 2025 para aktivis menyampaikan kekhawatiran mereka atas wacana penggabungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dengan OPD lain--Pemkab Lotim

SELONG, DISWAY.ID – Semangat R.A. Kartini kembali menyala di Lombok Timur.

Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, sejumlah organisasi non-pemerintah yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Kabupaten Lombok Timur menyuarakan kepedulian terhadap masa depan perempuan, anak, dan kelompok rentan di daerah ini.

Dalam pertemuan dengan Sekda Muhammad Juaini Taofik, Senin 21 April 2025 para aktivis menyampaikan kekhawatiran mereka atas wacana penggabungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dengan OPD lain dikutip dari laman resmi Pemkab Lotim. 

BACA JUGA:Layanan Jantung hingga Stroke Bakal Makin Lengkap, RS di Sumbawa Siap Naik Level!

Bagi mereka, keberadaan DP3AKB adalah pondasi utama dalam memperjuangkan isu-isu gender, perlindungan anak, disabilitas, dan inklusi sosial.

"Kami tidak menolak perubahan, tapi kami ingin memastikan bahwa perhatian terhadap perempuan dan anak tidak dikaburkan dalam tumpukan birokrasi," tegas Ririn Hayudiani, perwakilan aliansi.

Menanggapi hal itu, Sekda dengan tegas menyatakan bahwa belum ada rencana penggabungan DP3AKB.

BACA JUGA:IPM Mataram Melonjak! Harapan Lama Sekolah Capai 15 Tahun, Setara Diploma

Ia menegaskan bahwa Pemkab Lombok Timur sangat memahami peran strategis dinas tersebut, dan justru memperkuat komitmen untuk menempatkan isu-isu perempuan dan anak sebagai prioritas dalam perencanaan jangka menengah ke depan (RPJMD 2025–2030).

“Kami akan pastikan isu kekerasan seksual, KDRT, dan ketimpangan gender masuk sebagai fokus pembangunan ke depan. Ini bukan hanya soal program, tapi soal keadilan sosial,” ujar Sekda.

Pemkab juga tengah menyiapkan langkah-langkah kolaboratif untuk menyambut momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), dengan mengangkat isu pendidikan inklusif bagi perempuan dan anak sebagai bagian dari kampanye pembangunan sosial yang lebih merata.

BACA JUGA:Bangun PLTMH di Kaki Rinjani, Inggris Kepincut Energi Terbarukan NTB

Pertemuan ini tak hanya menjadi ruang advokasi, tapi juga simbol bahwa semangat Kartini terus hidup dalam langkah nyata masyarakat Lombok Timur—menjaga agar setiap kebijakan tak meninggalkan mereka yang paling rentan.

Aliansi masyarakat sipil berharap kemitraan dengan Pemkab dapat terus diperkuat demi mewujudkan Lombok Timur SMART yang benar-benar inklusif.

Sumber: