Pertumbuhan Ekonomi NTB Minus, Gubernur Fokus Kembangkan Pariwisata dan Pertanian

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Hotel Lombok Raya, Rabu 4 Juni --
MATARAM, DISWAY.ID - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan keyakinannya bahwa pariwisata akan menjadi primadona ekonomi NTB di masa depan.
Hal itu menanggapi pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB yang minus 1,47%, dampak ketergantungan pada sektor tambang.
Diketahui, minusnya pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB disebabkan oleh pengembangan smelter di Pulau Sumbawa yang belum rampung.
Iqbal menegaskan bahwa NTB kedepan tidak bergantung hanya pada sektor tambang, melainkan sektor pariwisata dan pertanian. Hal ini yang menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk mendongkrak perekonomian NTB.
BACA JUGA:Tito Karnavian Soroti Penurunan Ekonomi NTB, Gubernur Bilang Begini
Kendati begitu, ia mengaku bahwa meskipun sektor pertambangan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, dampak terhadap masyarakat masih terbatas.
"Sektor pertambangan memang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, namun dampaknya masih minim bagi masyarakat," katanya dalam Musrenbang 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Hotel Lombok Raya, Rabu 4 Juni 2025.
Oleh karena itu, lanjut Lalu, untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata. Pemprov NTB saat ini tengah mengupayakan pembukaan dua jalur kapal cepat dari Sanur, Bali menuju Mandalika, Lombok Tengah dan rute Sanur-Senggigi, Lombok Barat.
Harapannya, rute kapal cepat ini bisa meningkatkan aksesibilitas dan menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun internasional ke NTB.
BACA JUGA:Anies Baswedan Jadi Khatib Idul Adha di Masjid Al-Azhar, Anak Abah Jangan Sampai Kelewatan
"Harapan ke depan kita bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata yang saat ini sudah relatif mati sendiri," katanya.
Mendagri Tito Karnavian Soroti Minusnya pertumbuhan ekonomi NTB
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan perhatian serius terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengalami penurunan signifikan.
Hal itu dikatakan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Hotel Lombok Raya, Rabu 4 Juni 2025.
Sumber: