Meskipun kondisi saat ini belum langsung berdampak pada pelebaran defisit APBN, Yusuf menekankan bahwa kian menipisnya SAL membuat pemerintah kehilangan sumber pembiayaan alternatif selain utang.
BACA JUGA:Garuda Indonesia Masuk Asosiasi Kargo Dunia, Ekspor RI Bisa Meroket!
“Pilihan pemerintah akan makin terbatas. Kalau bukan menyesuaikan belanja, ya harus menerbitkan utang baru lagi,” ujarnya.
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa fleksibilitas fiskal pemerintah semakin terjepit, karena cadangan pendanaan alternatif seperti SAL mulai berkurang drastis akibat dialokasikan untuk menutupi berbagai program belanja.