NTB, DISWAY.ID – Ajang balap motor kelas dunia MotoGP Mandalika 2025 tak hanya menyedot perhatian para penggemar otomotif, tetapi juga membuka jalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk tampil di panggung global.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Ni Luh Enik Ermawati, saat meninjau stan-stan UMKM di kawasan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, MotoGP bukan hanya soal balapan, tapi juga momentum strategis yang mampu mendorong promosi produk lokal ke kancah internasional.
BACA JUGA:Tribun Penuh, Hotel Ludes: Antusiasme MotoGP Mandalika 2025 Meledak!
“Kehadiran ribuan wisatawan asing di Mandalika memberi peluang luar biasa bagi UMKM untuk memperkenalkan produk unggulan daerah. Ini kesempatan langka yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujar Ni Luh Puspa, sapaan akrab Wamenparekraf, Minggu, 5 Oktober 2025.
UMKM Mandalika Tunjukkan Kualitas dan Potensi Besar
Wamenparekraf memberikan apresiasi atas kualitas berbagai produk yang dipamerkan oleh UMKM binaan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Mulai dari kerajinan tangan, makanan olahan, hingga produk fesyen lokal dinilai telah menunjukkan peningkatan signifikan dari sisi desain, kemasan, hingga strategi pemasaran.
Namun demikian, ia menekankan pentingnya penyempurnaan dalam aspek labeling dan identitas produk agar semakin meyakinkan di mata konsumen.
“Secara umum kemasannya sudah bagus. Tapi masih ada yang perlu diperbaiki, seperti label asal produk. Itu penting agar pembeli tahu ini buatan NTB dan bisa jadi nilai tambah tersendiri,” jelasnya.
Wamenparekraf juga mengingatkan pentingnya menjaga standar kebersihan, terutama untuk produk kuliner, serta memperluas jangkauan pasar ke sektor ritel agar produk UMKM tak hanya hadir di platform digital, tetapi juga di rak-rak toko besar.
BACA JUGA:Rookie Gresini Kuasai Sirkuit Mandalika, Marquez dan Bagnaia Tersingkir!
Perluas Dampak Lewat Kolaborasi dan Pendampingan
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem UMKM di daerah.
Pendampingan, pelatihan, dan akses pasar menjadi fokus utama dalam upaya ini.
“Kami terus dorong kerja sama dengan kementerian lain, pemerintah daerah, juga swasta. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar potensi produk kita untuk masuk pasar nasional maupun global,” kata Ni Luh Puspa.
Ia berharap kolaborasi yang terjalin dapat meningkatkan daya saing dan nilai ekonomi dari produk-produk kreatif lokal, sekaligus memperkuat posisi NTB sebagai destinasi wisata unggulan berbasis ekonomi kreatif.