LOMBOK, DISWAY.ID - Angka pernikahan anak di Desa Lendang Nangka, Kabupaten Lombok Timur tercatat nol kasus.
Ketua Tim Pergerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sinta Agathia Soedjoko menyampaikan apresiasinya.
Hal ini disampaikan Sinta ketika menghadiri kegiatan 'Gawe Gubuk Layanan Integrasi Perlindungan Anak dan Pencegahan Perkawinan Anak' melalui program BERANI II di Alun-alun Desa Lendang Nangka.
Pasalnya, kata Sinta, pernikahan anak masih menjadi persoalan serius yang ada di NTB.
"Saya sangat mengapresiasi Kepala Desa Lendang Nangka, Drs. Lalu Muhammad Isnaini, atas komitmen dan kerja kerasnya, menekan angka perkawinan anak menjadi Zero (nol)." ujar Sinta dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi NTB pada Rabu, 21 Mei 2025.
Sinta optimis secara perlahan, NTB bisa keluar dari lingkaran persialan sosial dan ekonomi yang selama ini membelenggu.
"Perkawinan anak menimbulkan banyak efek negatif, baik secara psikologis, sosial, maupun ekonomi, yang dampaknya panjang dan menyulitkan masa depan anak-anak kita,” jelasnya.
Dalam hal ini, Sinta juga menyoroti pentingnya keterlibatan seluruh pihak yakni dari Pemerintah Provinsi hingga keluarga.
BACA JUGA:Nekat Mangkir Tugas dalam Waktu Lama, 2 Polisi Bima Dipecat Tak Hormat!
Adapun peran dari seorang ayah penting dalam pola asuh untuk membentuk karakter pada anak, terutama anak laki-laki.
“Selama ini pengasuhan seringkali dibebankan hanya kepada ibu," kata Sinta.
"Padahal, keterlibatan ayah sangat penting dalam membentuk karakter dan kesiapan anak laki-laki menjadi pemimpin keluarga yang matang, baik secara emosional maupun finansial,” tegasnya
Angka pernikahan anak yang nol pada desa ini, bisa dijadikan contoh bagi desa-desa lain di NTB, baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa.
BACA JUGA:Nekat Mangkir Tugas dalam Waktu Lama, 2 Polisi Bima Dipecat Tak Hormat!