Mahasiswa Tuntut Parpol Beri Sanksi Tegas Anggota DPR yang Dinilai Hina Rakyat

Mahasiswa Tuntut Parpol Beri Sanksi Tegas Anggota DPR yang Dinilai Hina Rakyat

Mahasiswa Tuntut Parpol Beri Sanksi Tegas Anggota DPR yang Dinilai Hina Rakyat - Foto: Disway NTB/Ryan--

Mataram, DISWAY.ID – Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (1/9). Mereka menyoroti sikap sejumlah anggota DPR RI yang dinilai tidak pantas, khususnya terkait perilaku saat pembahasan kenaikan gaji.

Ketua HMI Cabang Mataram, Lalu Aldiara Elang Sakti, menegaskan bahwa tindakan anggota DPR tersebut telah melukai hati rakyat. Ia menuntut partai politik segera memberi sanksi tegas terhadap kadernya yang dinilai mempermalukan rakyat.

“Dalam proses kenaikan gaji itu, ada anggota dewan yang berjoget-joget. Itu jelas bukan etika yang pantas dipertontonkan. Kami menilai partai politik harus bertanggung jawab dan memberi sanksi tegas kepada kadernya yang berperilaku tidak patut,” tegas Aldiara.

Menurutnya, kelakuan anggota dewan yang ditampilkan ke publik hanya memperlihatkan ketidakpekaan terhadap kondisi bangsa. “Rakyat sedang menghadapi banyak persoalan, tapi mereka malah mempertontonkan hal-hal yang mencederai etika. Ini bentuk penghinaan terhadap rakyat,” lanjutnya.

Selain mendesak sanksi untuk anggota DPR, HMI juga menyampaikan kritik terhadap tindakan represif aparat di berbagai daerah saat demonstrasi berlangsung. Mereka meminta aparat penegak hukum lebih menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan menghormati kebebasan berpendapat.

Aksi mahasiswa di depan Kantor Gubernur NTB diterima langsung oleh Gubernur Lalu Muhammad Iqbal. Ia mengaku prihatin dengan situasi nasional, namun mengajak semua pihak tetap tenang dan tidak terprovokasi.

“Kita mohon pengertian semua pihak dalam situasi seperti ini. Jangan ada yang menambah persoalan. Kalau memang ada yang salah, yang salah ini yang harus diproses, jangan institusi kepolisiannya yang dibenci. Itu adalah institusi kita bersama, dibayar juga dengan uang rakyat,” ujarnya.

Iqbal menegaskan pemerintah daerah siap menampung aspirasi mahasiswa dan menyampaikannya ke pemerintah pusat. Ia juga meminta media dan masyarakat untuk ikut menjaga kondusivitas.

“Alhamdulillah sejauh ini kondisi masyarakat masih tenang. Warung-warung tetap buka, aktivitas ekonomi berjalan normal. Saya juga keliling sejak subuh, semuanya baik-baik saja. Mari bersama-sama menjaga keamanan dan jangan mudah terprovokasi,” tegasnya.

Sumber: