Menelusuri Motif Tenun Tembe Nggoli, Jejak Budaya Leluhur dari Bima

Tembe Nggoli, kain tenun sarung tradisional yang menjadi identitas masyarakat Bima, Nusa Tenggara Barat.--DJKN Kemenkeu
Meski sarat nilai budaya dan estetika, keberadaan Tembe Nggoli kini menghadapi tantangan.
Jumlah penenun semakin berkurang, karena generasi muda enggan melanjutkan tradisi yang membutuhkan kesabaran dan keterampilan tinggi.
Teknologi modern yang kian menjauhkan anak-anak muda dari alat tenun tradisional menjadi penyebab utama.
Kini, Tembe Nggoli tengah didorong menjadi produk unggulan NTB yang siap memasuki tahapan industrialisasi demi meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah.
Namun lebih dari itu, pelestarian kain ini menjadi panggilan untuk menjaga jati diri budaya lokal.
Salah satu cara untuk mempertahankannya adalah dengan memperkenalkan Tembe Nggoli melalui gerai UMKM dan platform digital yang menjangkau pasar yang lebih luas.
BACA JUGA:NTB Sasar 106 Desa Miskin Ekstrem, Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
Di setiap helai Tembe Nggoli, tersimpan cerita—tentang leluhur, ketekunan, dan kebanggaan.
Menjaga keberadaannya bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga tentang merawat akar tradisi yang membentuk wajah Bima hingga hari ini.
Sumber: