Dukung Program Nasional, Sekolah Rakyat Lombok Tengah Siap Dibangun di Lahan 10 Hektare

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melaporkan bahwa saat ini telah ada 53 lokasi di berbagai daerah yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat, termasuk di wilayah Lombok Tengah.--Kemensos
LOMBOK TENGAH, DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) bersama Kementerian Sosial RI baru-baru ini meninjau langsung lokasi calon pembangunan Sekolah Rakyat di Desa Taman Indah, Kecamatan Pringgarata.
Lahan seluas 10 hektare milik pemerintah daerah ini disiapkan sebagai bagian dari program nasional Sekolah Rakyat yang akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.
Peninjauan dilakukan oleh Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri bersama jajaran Kementerian Sosial pada Jumat 11 April 2025 lalu.
BACA JUGA:Libur Waisak, Ratusan WNA Ramai Nikmati Keindahan Gili Trawangan
“Kita sedang melihat lebih dekat kondisi dan keadaan lahan Sekolah Rakyat,” kata Pathul Bahri usai survei lokasi dikutip dari akun Instagram resmi Diskominfo Kabupaten Lombok Tengah.
Langkah ini menjadi bagian dari percepatan realisasi program Sekolah Rakyat yang dicanangkan pemerintah pusat.
Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta.
Para menteri membahas berbagai aspek krusial—mulai dari lokasi, kurikulum, sarana-prasarana, hingga mekanisme penerimaan siswa.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melaporkan bahwa saat ini telah ada 53 lokasi di berbagai daerah yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat, termasuk di wilayah Lombok Tengah.
BACA JUGA:308 Peserta Berebut Juara! MTQ XXXI Praya Timur Dibuka Meriah di Sukaraja
“Secara sarana dan prasarana, kami sudah siap di 41 Sentra dan Balai milik Kemensos, 9 lokasi di Jawa Timur, 2 universitas, dan 1 lokasi di Sumatera Barat,” jelasnya.
Sekolah Rakyat akan menjadi sekolah gratis dengan kualitas pendidikan setara standar nasional untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Peserta didik akan direkrut dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan proses seleksi yang mencakup verifikasi ekonomi dan tes akademik.
Program ini akan mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA. Tak hanya mata pelajaran formal, kurikulum Sekolah Rakyat juga menitikberatkan pada pembentukan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan praktis. Setiap siswa akan mendapatkan fasilitas lengkap: seragam, makan, hingga tempat tinggal berupa asrama—semuanya gratis 100 persen.
Sumber: