Santri Tewas Usai Cekcok dengan Teman Sekamar di Ponpes Lombok Tengah

Santri Tewas Usai Cekcok dengan Teman Sekamar di Ponpes Lombok Tengah - Foto: Disway NTB/Ryan--
Lombok Tengah, DISWAY.ID – Seorang santri berinisial AZ (14 tahun) ditemukan meninggal dunia usai diduga terlibat cekcok dengan teman sekamarnya di salah satu pondok pesantren di Desa Setuta, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Minggu (3/8/2025) sore.
Kabar duka diterima pihak keluarga dari pondok pesantren tempat AZ menimba ilmu. Saat ditemukan, tubuh AZ sudah tidak bernyawa dan tertutup kain di salah satu ruang di pondok.
Menurut keterangan pihak kepolisian, kejadian bermula ketika korban dan pelaku sedang berada di kamar asrama. Keduanya terlibat pertengkaran yang berujung pada tindakan kekerasan. Pelaku diduga menendang korban hingga kepala korban membentur tembok dan membuatnya tidak sadarkan diri.
"Pelaku dan korban adalah siswa baru, mereka belum lama tinggal di pondok," ungkap Kanit PPA Polres Lombok Tengah, Aiptu Pipin Setyaningrum, Selasa (5/8).
Pimpinan pondok pesantren, Lukmanul Hakim, menjelaskan bahwa keduanya baru masuk sekitar tujuh hari lalu sebagai santri tingkat MTs. Keduanya diketahui sedang merapikan pakaian usai mengikuti kegiatan penerimaan siswa baru ketika insiden itu terjadi.
Pihak pondok langsung membawa AZ ke Puskesmas terdekat dalam kondisi masih bernafas. Namun, saat diperiksa dokter, korban dinyatakan meninggal dunia. "Tidak ada luka yang terlihat secara kasat mata," ujar Lukmanul.
Sementara itu, keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan tidak melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Mereka menganggap insiden ini sebagai musibah.
“Pas pergi ke pondok dia sehat, mungkin sudah jalannya... Iya, saya tidak mau (otopsi),” ujar ibu korban, Nurhasanah.
Meski keluarga menolak proses hukum, polisi tetap akan mendalami kasus ini sebagai dugaan bullying yang berujung hilangnya nyawa santri. Sejumlah pihak akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan, termasuk pimpinan pondok, pelaku, hingga keluarga korban.
Sumber: