UMKM di NTB Panen Cuan! Semua Berkat Program Makan Bergizi Gratis dari Pemerintah

UMKM di NTB Panen Cuan! Semua Berkat Program Makan Bergizi Gratis dari Pemerintah

Program Makan Bergizi Gratis--Kemenko Polhukam

NTB, DISWAY.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya fokus pada pemenuhan gizi masyarakat, namun juga terbukti memberikan dampak nyata terhadap perputaran roda ekonomi lokal di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini terlihat dari keterlibatan aktif pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai bagian dari rantai pasok bahan pangan program tersebut.

Staf Ahli Sekretaris Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Rustandi Wira Manggala, menyampaikan bahwa UMKM lokal kini menjadi pemasok utama kebutuhan bahan makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah NTB.

BACA JUGA:Indonesia Menuju Swasembada Total: Kawasan Strategis Dibangun di Merauke!

"Program ini membuka lapangan kerja baru. Banyak masyarakat kini bekerja sebagai pemasok bahan makanan untuk dapur-dapur MBG," ujar Wira saat berbicara dalam Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Lombok Tengah, Selasa, 17 September 2025.

Menurut Wira, kehadiran program MBG telah meningkatkan permintaan terhadap produk lokal seperti beras, telur, ayam, tahu-tempe, ikan, serta berbagai jenis sayuran dan buah.

Keterlibatan UMKM dalam penyediaan bahan baku tersebut turut memperluas akses pasar, khususnya karena mereka kini terhubung langsung dengan koperasi dan lembaga pendidikan penerima manfaat.

"Tanpa adanya program MBG, UMKM akan kesulitan bersaing. Kini, dengan adanya SPPG, para pelaku usaha kecil mendapatkan pasar yang jelas dan penghasilan yang stabil," ungkapnya.

BACA JUGA:Resep Baru Prabowo Jaga Kas Negara: Bentuk Badan Penerimaan, Target PDB 23%

Lebih jauh, Wira menjelaskan bahwa rantai pasok MBG turut melibatkan petani, peternak, nelayan, serta produsen lokal di sekitar sekolah dan komunitas penerima manfaat, sehingga mendorong perputaran ekonomi daerah secara lebih merata.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat, NTB memproduksi 1,45 juta ton padi, 1,20 juta ton jagung, 11.357 ton daging sapi, serta 186.368 ton udang.

Kontribusi subsektor tanaman pangan mencapai 79,63 persen dan subsektor perikanan sebesar 20,05 persen terhadap sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB tahun lalu.

Selain itu, rasio ketersediaan pangan di NTB pada tahun 2023 secara konsisten berada di atas angka 1 setiap triwulan, menandakan bahwa pasokan pangan daerah tersebut selalu mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengapresiasi peran strategis BGN dalam mengintegrasikan penguatan gizi dengan pemberdayaan ekonomi lokal.

Sumber: