Profil Tan Joe Hok, Lengenda Bulutangkis Indonesia Pahlawan Piala Thomas yang Meninggal Dunia

Profil Tan Joe Hok, legenda bulutangkis Indonesia yang meninggal dunia menarik untuk diulas.--X (Twitter) @INABadminton
Kemenangannya itu membuka jalan bagi dominasi bulutangkis Indonesia di pentas internasional.
BACA JUGA:Hasil Final Liga Champions: PSG Jawara Eropa, Inter Milan Merana Dihajar 5 Gol
Prestasinya di dunia bulutangkis tak berhenti di situ saja.
Tan Joe Hok pernah menjuarai U.S. Open dan Kanada Open di tahun yang sama.
Tan Joe Hok Jadi Korban Diskriminasi
Meski mengharumkan nama Indonesia di kancang internasional lewat olahraga, Tan Joe Hok nyatanya pernah mengalami diskriminasi karena latar belakang etnisnya.
Ia kesulitan untuk mendapatkan kewarganegaraan penuh di Indonesia pada masa awal Orde Baru berkuasa.
BACA JUGA:Lawan Inter di Final UCL, Captain PSG: Kami akan Ukir Sejarah Klub
Pasalnya kala itu warga keturunan membutuhkan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI), identitas yang menyatakan bahwa pemiliknya adalah warga negara Indonesia.
Karier Pascapensiun Tan Joe Hok
Usai berkarier sebagai atlet, Tan Joe Hok memperluas kariernya menjadi pelatih di sejumlah negara, seperti (1969-1970), Hong Kong (1971), kemudian pelatih untuk tim Thomas Cup 1984, dan PB Djarum Kudus pada 1982.
Ketika menjadi bagian dari tim pelatih Piala Thomas 1984, Tan Joe Hok sukses membawa Indonesia kembali berjaya setelah menundukkan China.
Berkat jasa-jasanya, Tan Joe Hok kemudian dianugerahi berbagai penghargaan, termasuk Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Sukarno pada tahun 1961, Bintang Jasa Nararya tahun 1964, serta Lifetime Achievement Award dari KONI Pusat pada tahun 2021.
Sumber: