Komisi XII DPR RI Desak Pencabutan Izin 3 Perusahaan yang Rusak Raja Ampat

Komisi XII DPR RI Desak Pencabutan Izin 3 Perusahaan yang Rusak Raja Ampat

Komisi XII Desak Pencabutan Izin 3 Perusahaan yang Rusak Raja Ampat/dok. istimewa--

MATARAM, DISWAY.ID - Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari mendukung pemerintah untuk menghentikan sementara operasional sejumlah perusahaan tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. 

Ia juga mendesak sejumlah perusahaan lain yang turut beroperasi di kawasan Raja Ampat juga dihentikan.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menemukan adanya pelanggaran dari atas perusahaan-perusahaan tersebut.

"Saya tentu mengapresiasi langkah cepat pemerintah menghentikan operasional PT Gag Nikel, meski cuma sementara. Tapi untuk perusahaan-perusahaan lain tolong juga dihentikan, bahkan sudah layak dicabut izinnya berdasar pada temuan KLH," kata Ratna pada Sabtu, 7 Juni 2025.

BACA JUGA:Raja Ampat Melawan: Protes Tambang Nikel dan Aksi Diam Menteri ESDM yang Dikecam Publik

BACA JUGA:Bahlil Tinjau Langsung ke Tambang Nikel di Raja Ampat, Direktur Minerba: Tambang Ini Gak Ada Masalah

Adapun, kata Ratna terdapat tiga perusahaan lain yang diduga kuat telah melakukan pelanggaran di Raja Ampat, pertama PT Anugerah Surya Pratama (ASP). 

Diketahui, PT ASP melakukan kegiatan pertambangan di Pulau Manuran seluas 746 hektare tanpa sistem manajemen lingkungan dan tanpa pengolahan air limbah larian.

"KLH sudah memberikan laporan pengawasan bahwa ditemukan kolam settling pond jebol akibat curah hujan tinggi," kata Ratna.

"Dari visual menggunakan drone terlihat pesisir air laut terlihat keruh akibat sedimentasi. Ini yang merusak Raja Ampat," sambungnya.

Lalu, Ratna menjelaskan bahwa ada PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) yang merupakan perusahaan pertambangan bijih nikel yang didirikan pada Agustus 2023. 

Perusahaan diketahui telah punya IUP mulai 30 Desember 2013 berlaku hingga 20 puluh tahun dengan luas yang diizinkan 5.922 hektare.

"Tapi masalahnya mulai 2024 mulai menambang bijih nikel dengan luas lahan yang ditambang 89,29 hektare," Imbuh Ratna.

BACA JUGA:Bahlil Tinjau Langsung ke Tambang Nikel di Raja Ampat, Direktur Minerba: Tambang Ini Gak Ada Masalah

Sumber: