Selain keindahan dari atas bukit, Bukit Malimbu juga menawarkan pesona bawah laut yang belum banyak diketahui.
Aktivitas snorkeling di perairan sekitar kawasan ini memperlihatkan ragam terumbu karang dan biota laut yang masih alami.
Program penanaman terumbu karang yang mulai digalakkan juga menjadi daya tarik tambahan, di mana wisatawan tidak hanya menikmati, tetapi juga bisa turut berkontribusi dalam pelestarian ekosistem.
Konsep eco-tourism ini sejalan dengan arah pengembangan NTB sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Belanja Pakai QRIS Booming di NTB, Transaksi Naik Gila-gilaan Hampir 300%!
Bagi generasi muda dan pelancong pencinta media sosial, Bukit Malimbu juga menyuguhkan banyak spot foto yang “instagramable”.
Mulai dari pemandangan laut luas, siluet tebing curam, hingga jalan berliku yang membelah perbukitan—semua menghadirkan latar sempurna untuk mengabadikan momen.
Akses ke lokasi pun cukup mudah.
Hanya sekitar 20 menit berkendara dari Senggigi, jalan menuju Bukit Malimbu bisa dilalui dengan kendaraan roda dua maupun mobil pribadi.
Di beberapa titik, juga tersedia area parkir dan pedagang lokal yang menjual kelapa muda dan camilan khas Lombok.
BACA JUGA:Belanja Pakai QRIS Booming di NTB, Transaksi Naik Gila-gilaan Hampir 300%!
Pengembangan Bukit Malimbu sebagai kawasan Wellness Center bukan hanya akan mendongkrak daya tarik pariwisata NTB, tetapi juga membuka ruang bagi pendekatan baru dalam berwisata: menikmati alam sambil menyembuhkan diri, baik secara fisik maupun mental.
Dengan kombinasi potensi alam, dukungan pemerintah, dan kesadaran wisatawan terhadap pelestarian lingkungan, bukan tidak mungkin Bukit Malimbu akan menjadi salah satu berlian pariwisata Indonesia yang bersinar di panggung global.